Nhingz BLOG ~ Dahulu selintaspun tak terpikir olehku, bukan karena ketinggalan informasi, hanya saja pemikiranku kala itu mencoba meminimalisir bertanya tentang realita hidup yg harus di jalani bila menjadi pendampingnya.

Sunyi menyapa sabarpun ditingkatkan

Apakah aku begitu takut? atau Apa aku membatasi diri hanya karena tak sanggup menghadapi kenyataan?
Pernah teringat saat kami sedang duduk berjanjar dalam menyelesaikan tugas, seorang sahabat kulyah menuturkan "Eh teman-teman skefo, kalau nikah sama tentara itu sering di tinggal lohhh"
"Ohhhh" hela nafasku.
Tanpa berpikir panjang apa itu benar atau tidak, hanya itulah tanggapan singkatku.

Dan tak disangka-sangka ternyata pernyataan yg masih umum itulah yang sedang kujalani sekarang.
Iya memang benar, kami ditinggal saat suami menerima perintah untuk pergi. Jarak dan waktu tergantung besar juga kecilnya tugas itu. Sama halnya dalam fisika, jarak dan waktu berbanding lurus. Semakin jauh tempat yg ia tuju, maka semakin lama juga ia akan tinggal.

Setahun sudah diriku bersamanya, suka duka telah dijalani. Mulai dari ditinggal berhari-hari, berminggu-minggu maupun berbulan-bulan. Aku menikmatinya, aku tidak mengeluh, aku tidak menyesal.
Tapi itulah indahnya hidup kami. Kami saling memahami, kami saling memotivasi, kami saling melengkapi kekurangan masing-masing. Yaa, sebab itulah tujuan kami di satukan dalam halal-Nya.

Apa kamu  r i n d u ?
Bohong bila tidak, rasa rindu ini malah sungguh sangat keterlaluan, sakitnya menusuk relung rasaku.
Dikala sunyi mulai terasa tetesan air mata merembes dipipi dengan sendirinya tanpa aba-aba, isak tangispun memberontak ingin dilepas, tapi selalu kutahan, dengan meyakinkan hati untuk bersabar.
Semua yang ku lalui bukanlah hal yang sia-sia, sebab bila diri ini ikhlas dalam menjalaninya maka akan berbuah pahala yang dapat mengantarkan ke Jannah-Nya.

Selalu mensyukuri merupakan bentuk tindakan nyata atas apa yg telah di amanahkan kepada kami. Karena menjadi istri seorang tentara bukan perkara gampang guys, dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan tingkat tinggi dalam merealisasikannya.
Pemahaman tentang fungsi utama sebagai seorang istri itu memang perlu menjadi fondasi untuk pribadi kami. Dan kewajiban saat ada atau tidaknya dia disamping kami harus juga di ketahui, contohnya: bila ia sedang menjalani tugasnya, maka kewajiban seorang istri adalah menjaga dirinya juga harta suaminya.

Sebagaimana dari Abdullah bin Salam ra, Rasullullah SAW Bersabda :
“Sebaik-baik istri yaitu yang menyenangkanmu ketika kamu lihat, taat kepadamu ketika kamu suruh, menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi .“(HR. Thabarani). Dan Firman Allah SWT. yang artinya: “Wanita-wanita shalihah yaitu yang taat (Berdiam dirumah) lagi memelihara kehormatanya ketika suaminya pergi sebagaimana Allah telah memeliharanya.“(QS. AN – Nisaa’ : 34)