Lampu Lilin Elektronika

Oktober 22, 2012 0 Comments

PENDAHULUAN
Latar Belakang
        Dengan semakin berkembangnya pemakaian teknologi elektronika dalam kehidupan maka semakin banyak pula peralatan-peralatan berbasis elektronik yang dibuat untuk memudahkan kerja manusia. Banyak hal yang dapat diinofasikan dalam pemamfaatan komponen-komponen dasar elektronika saat ini. Kali ini, penulis mencoba memanfaatkan LDR (Light Dependent Resistor) pada pemanfaatan lilin elektronik.
LDR merupakan suatu komponen elektronika yang bersifat resistif, dimana nilai reisitansi dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya. Bila LDR dibawa dari ruangan dengan intensitas cahaya tertentu ke ruangan dengan intensitas cahaya yang lemah, maka nilai resistansinya akan berubah secara perlahan-lahan dalam selang waktu tertentu. Dalam aplikasi rangkaian elektronika, LDR banyak dipakai sebagai alat pengindra cahaya. Penggunaannya antara lain sebagai saklar cahaya, mengukur intensitas cahaya dan lain-lain.
LDR merupakan jenis resistor yang peka cahaya. Nilai resistansinya akan turun ketika ada cahaya yang mengenai LDR. Dalam kondisi gelap, nilai LDR akan sangat besar (mendekati mega ohm). Dengan sifatnya yang seperti itu maka LDR dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hidup-padamnya lilin elektronik.
Pemadaman lampu yang sering terjadi secara bergilir ataupun tiba-tiba merupakan permasalah tersendiri bagi masyarakan apalagi jika terjadi pada malam hari. pada saat listrik padam, biasanya kita terpaksa jalan dengan meraba-raba untuk mencari lilin. Belum lagi juga harus mencari korek api. Penulis berharap dengan lilin elektronik ini, kita tidak perlu melakukan hal tersebut.

Rumusan Masalah
Penulis mencoba mengimplementasikan ide dengan pelajaran yang telah didapatkan untuk menggunakan LDR pada rangkaian lilin elktronika. Yang pertama kali harus dipelajari adalah bagaimana prinsip kerja dari LDR dan bagaimana kesemua rangkaian memanfaatkan hukum pembagi tegangan atau pengaturan arus ke basis transistor yang digunakan sebagai saklar.

Tujuan Penulisan
1.     Untuk mengaplikasikan teori–teori yang telah diberikan.
2.    Sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan bidang teknik elektro serta peningkatan kemampuan dan ketrampilan di bidang tersebut.
3.    Mengetahui secara pasti perinsip kerja LDR dan khususnya pada pemanfaatan lilin elektro tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi tertentu, seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas. Resistor memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar, serta dapat digunakan sebagai pembagi tegangan.
Resistor jenis lainnya adalah Light dependent resistor (LDR). Resistor peka cahaya (Light Dependent Resistor/LDR) memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Bahan yang digunakan adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe). Bahan-bahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan puncaknya sekitar 0,6 µm untuk CdS dan 0,75 µm untuk CdSe. Sebuah LDR CdS yang typikal memiliki resistansi sekitar 1 MΩ dalam kondisi gelap gulita dan kurang dari 1 KΩ ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang.
Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan. Namun perlu juga diingat bahwa respon dari rangkaian transistor akan sangat tergantung pada nilai LDR yang digunakan. Lebih tinggi nilai tahanan nya akan lebih cepat respon rangkaian. Akan lebih mudah mengatur respon rangkaian bila kita menggunakan Op-Amp sebagai penguat atau saklar pada rangkaian LDR. Kita bisa gunakan berbagai jenis Op-Amp yang tersedia. Kalau tersedia jenis CMOS atau yang lain tidak akan mempengaruhi penampilan LDR pada rangkaian.
Tergantung pada aplikasi rangkaian yang akan kita rakit. Apakah keluaran Op-Amp akan tinggi saat LDR tidak mendapat cahaya atau Keluaran Op-Amp akan mencapai tegangan supply pada saat LDR mendapat cahaya. Gunakan rangkaian dasar Op-Amp Inverse atau Non-inverse. Dengan sifat LDR yang demikian, maka LDR (Light Dependent Resistor) biasa digunakan sebagai sensor cahaya. Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan lampu di jalan yang bisa menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis. Atau bisa juga kita gunakan di kamar kita sendiri.
Simbol LDR :
Gambar LDR :

Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.
Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral:
Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu kedalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuaran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K /detik, untuk LDR type arus harganya lebih besar dari 200 K /detik (selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.
Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, alumunium, baja, emas, dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik
LDR dengan Transistor sebagai saklar. Namun perlu juga diingat bahwa respon dari rangkaian transistor akan sangat tergantung pada nilai LDR yang digunakan. Lebih tinggi nilai tahanan nya akan lebih cepat respon rangkaian. Saya lebih menyarankan untuk menggunakan Op-Amp.
Akan lebih mudah mengatur respon rangkaian bila kita gunakan Op-Amp sebagai penguat atau saklar pada rangkaian LDR. Kita bisa gunakan berbagai jenis Op-Amp yang tersedia. Kalau tersedia jenis CMOS atau yang lain tidak akan mempengaruhi penampilan LDR pada rangkaian.
Tergantung pada aplikasi rangkaian yang akan kita rakit. Apakah keluaran Op-Amp akan tinggi saat LDR tidak mendapat cahaya atau Keluaran Op-Amp akan mencapai tegangan supply pada saat LDR mendapat cahaya. Gunakan rangkaian dasar Op-Amp Inverse atau Non-inverse. Pada penggunaan LDR dengan gerbang TTL atau CMOS, maka saya sarankan untuk memberi penguatan sebelum inputan TTL atau CMOS. Transistor atau kah Op-Amp yang kita gunakan mana yang baik dan mudah bagi anda.

METODOLOGI PERCOBAAN

Alat dan Bahan :
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1.   Trimpot RV 100 K
2.   Papan PCB
3.   LDR TIL-209
4.   Transistor TR BC-108
5.   Saklar Lampu 3,1 V / 0,3 mA
6.   Baterai 3 buah
7.   Lampu 6 Volt
8.   Resistor 1,4 kΩ dan 2 buah 56 Ω. 
Gambar Rangkaian
      Cara Kerja
Lilin elektronik ini sebenarnya adalah rangkaian lampu LED yang memiliki sensor kegelapan LDR (Light Dependent Resistor ). Cara kerjanya sederhana saja. Saat gelap, LDR yang berfungsi sebagai saklar akan mengaktifkan lampu LED. Sebaliknya jika cahaya mulai terang LDR akan mematikan lampu LED.
Sumber energi lilin elektronik adalah baterai semacam baterai jam. Dengan adanya lilin elektronik yang tentu saja bisa menghindarkan dari bahaya kebakaran, juga tidak berasap,  Tidak panas dan kotor, tahan lama daripada lilin-lilin pada umumnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

      Hasil 

     Pembahasan
Dari  hasil percobaan ini, diketahui bahwa lilin elektronik ini menyala ketika tidak ada cahaya dan akan padam ketika ada cahaya. Hal ini berarti hasil yang diperoleh ini sesuai dengan apa yang diharapkan.
LDR yang digunakan ini mempunyai hambatan yang besar ketika ada cahaya, sehingga tegangannya pun besar, tetapi arusnya kecil. Hal ini menyebabkan LED akan tidak menyala. Sebaliknya, ketika tidak mendapat cahaya atau gelap, nilai resistansinya akan berkurang dan tegangannya pun demikian. Akibatnya arus yang mengalir menjadi besar, sehingga LED akan menyala.
Lilin elektronika ini mempunyai prinsip yang sama dengan lampu jalan. Yaitu ketika hari terang (pagi/siang), maka lampu akan mati, sedangkan ketika hari gelap (sore/malam/mendung) lampu akan menyala.

PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil percobaan ini adalah  :
      1.      LDR (Light Depending Resistor) merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya akan  berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya (peka terhadap cahaya).
     2.      LDR (Light Depending Resistor) dapat dimanfaatkan sebagai lilin elektronik ketika tahanannya kecil apabila tidak ada cahaya yang mengenainya.
     3.      LDR yang digunakan pada percobaan ini berfungsi sebagaimana yang diinginkan.

     Saran
Untuk percobaan eksperimen elektronika selanjutnya atau ingin membuat alat, sebaiknya mencari literatur yang dapat dipertanggungjawabkan secara penuh.











Nhingzhdt

Saya adalah seorang individu yang sedang berusaha mengejar tujuan untuk menjadi sukses, dan berharap hal itu segera terealisasi. Aktivitas saya sehari-hari sebagai seorang guru mata pelajaran IPA, saya mempunyai dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan dan semoga menjadi teladan bagi murid saya.

0 comments: