Vulkanisme
Nhingz, BLOG--Postingan kali ini berkaitan dengan vulkanisme, berikut ini:
A. PENGERTIAN VULKANISME
Istilah vulkanisme berasal dari kata latin vulkanismusnama dari sebuah pulau yang legendaris di Yunani. Tidak ada yang lebih menakjubkan diatas muka bumi ini dibandingkan dengan gejala vulkanisme dan produknya, yang pemunculannya kerap kali menimbulkan kesan-kesan religiuos. Letusannya yang dahsyat dengan semburan bara dan debu yang menjulang tinggi, atau keluar dan mengalirnya bahan pijar dari lubang di permukaan, kemudian bentuk kerucutnya yang sangat mempesona, tidak mengherankan apabila di masa lampau dan mungkin juga sekarang masih ada sekelompok masyarakat yang memuja atau mengkeramatkannya seperti halnya di pegunungan Tengger (Gn.berapi Bromo) di Jawa Timur.
Vulkanisme dapat didefinisikan sebagai tempat atau lubang di atas muka Bumi di mana dari padanya dikeluarkan bahan atau bebatuan yang pijar atau gas yang berasal dari bagian dalam bumi ke permukaan, yang kemudian produknya akan disusun dan membentuk sebuah kerucut atau gunung.
Vulkanisme atau Bentuk Bentuk Instrusi Magma – Vulkanisme merupakan peristiwa atau proses yang berhubungan dengan naiknya magma (larva pijar) dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran material batu-batuan yang berbentuk liat, cair dan sangat panas. Aktivitas magma dipengaruhi oleh tingginya suhu dan gas yang banyak di dalam bumi. Bentuk magma dapat berupa padat, gas dan cair. Dalam vulkanisme terdapat dua proses atau gejala sebagai berikut:
1. Intrusi magma
Intrusi magma adalah peristiwa naiknya / keluarnya magma dari dapur magma namun tidak sampai hingga permukaan bumi. Magma hanya keluar diantara pelapisan kulit bumi (litosfer).
Dalam proses Intrusi magma akan menghasilkan beberapa bentuk sebagai berikut:
Batolit adalah jenis batuan beku, yang mana batu tersebut terbentuk ketika masih di dalam dapur magma.
Lakolit adalah batuan beku dengan bentuk cembung yang berada di antara dua lapisan litosfer.
Siil atau keping intrusi adalah batuan beku berbentuk tipis yang terletak diantara dua lapisan litosfer.
Gang/dike/retas/korok adalah jenis batuan beku dengan bentuk pipih dan merupakan hasil dari intrusi magma yang keluar dengan cara memotong lapisan litosfer namun tidak mencapai permukaan bumi.
Apofisa adalah cabang dari batu gang.
Diatrema adalah jenis batuan beku yang merupakan kerak dari pipa saluran magma dari dapur magma.
2. Ekstrusi magma
Ekstrusi magma juga biasa disebut erupsi, erupsi adalah peristiwa keluarnya magma dari dalam perut bumi hingga mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan salah satu penyebab terbentuknya gunung api atau vulkan.Menurut sifatnya Erupsi / Ekstrusi magma dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Erupsi Effusif
Erupsi Effusif merupakan ekstrusi magma yang tidak mengakibatkan letusan, hal ini disebabkan karena tekanan gas terlalu kecil. Dalam letusan ini yang dikeluarkan hanyalah beberapa material cair (lava) dan sedikit kandungan material padat. Lava adalah magma yang berbentuk cair dan berpijar yang mengalir pada permukaan numi.
b. Erupsi Eksplosif
Erupsi Eksplosif adalah ekstrusi magma yang sampai menyebabkan letusan, letusan tersebut disebabkan karena tekanan gas dalam dapur magma sangat kuat. Biasanya kejadian ini mampu menyemburkan material vulkan baik cair maupun padat.
Menurut bentuk lubang keluarnya, magma erupsi dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
Erupsi linier: Erupsi ini terjadi jika magma keluar melalui retakan yang terdapat pada kulit bumi, sehingga membentuk lubang yang memanjang. Contoh: Letusan Gunung Api Lakky yang terdapat pada pulau Eslandia dengan panjang hingga mencapai 30 Km.
Erupsi arel: Erupsi arel terjadi disebabkan karena dapur magma mempunyai letak yang dekat dengan permukaan bumi, sehingga permukaan bumi leleh dan mencair akibat lava pijar (magma) yang keluar dari dapur magma langsung kepermukaan bumi. Contoh Erupsi Arel: bekas letusan gunung api yang dikenal dengan Yellostone National Park di Amerika Serikat.
Erupsi sentral: Erupsi sentral merupakan erupsi yang terjadi hanya jika magma keluar menggunakan satu lubang atau satu jalur, sehingga dapat menciptakan vulkan di tempat keluarnya magma tersebut. Contoh: Letusan Gunung Krakatau
B. HASIL PROSES VULKANISME
Hasil dari proses vulkanisme berupa gunung dan berupa bentuk fenomena alam pasca vulkanik.
1. Gunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut yang berdiri sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi oleh lereng.
Gejala-gejala pra vulkanik atau sebelum gunung api meletus antara lain:
a. Suhu udara di sekitar gunung api tiba-tiba naik, sehingga udara panas.
b. Kadang terjadi gempa kecil yang disebut gempa vulkanik
c. Banyak tumbuhan yang layu bahkan kering dan hewan-hewan terganggu lingkungannya sehingga banyak yang lari turun gunung.
d. Terjadi peningkatan bau belerang yang menyengat, dan sebagainya.
Gunung api juga mengalami gejala pasca vulkanik yaitu:
a. Mengeluarkan gas belerang yang disebut solfatar
b. Mengeluarkan sumber gas uap air yang disebut fumarol
c. Mengeluarkan sumber gas asam arang yang disebut mofet
d. Mengeluarkan mata air panas ( air thermal) dan air mineral
e. Mengeluarkan mata air geyser yang keluar dari rekahan batuan.
f. Letusan gunung api jika kita amati lebih banyak mendatangkan kerugian. Beberapa akibat negatif atau kerugiankarena adanya letusan gunung api antara lain :
ü Letusan gunung api merusak berbagai tanaman dan hewan piaraan.
ü Letusan gunung bisa menghancurkan rumah-rumah penduduk di sekitarnya
ü Letusan gunung api bisa menimbulkan korban jiwa.
ü Letusan gunung api menyebabkan kabut tebal yang mengganggu penerbangan.
ü Letusan gunung api menyebabkan rusaknya berbagai habitat makhluk hidup, dan sebagainya.
g. Letusan gunung api tidak selamanya mendatangkan bahaya, tetapi ada kalanya juga membawa dampak positif. Beberapa dampak positif atau keuntungan adanya letusan gunung api antara lain :
ü Sumber bahan tambang dan bahan mineral
ü Tempat pariwisata dan laboratorium alam
ü Sebagai sumber energi
ü Menyuburkan tanah
2. Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang dapat menyebabkan terjadinya pergeseran lapisan kerak bumi secara vertikal ( naik-turu) dan horizontal( Ke kiri atau ke kanan).
Berdasarkan kecepatan prosesnya, gerakan tenaga tektonik dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Gerak epirogenesa adalah gerakan naik turunnya/ pergeseran lapisan kulit bumi yang terjadi secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dan pada daerah yang sangat luas. Gerakan ini terjadi pada proses pembentukan benua dan samuderadari:
- Epirogenese positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan. Contoh di Pantai Skandinavia dan Pantai Timor.
- Epirogenese negatif, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan. Contoh di Teluk Hudson.
b. Orogenesa adalah gerakan kulit bumi yang relatif cepat dan meliputi daerah yang sempit.Gerakan ini menimbulkan lipatan dan patahan.
Berdasarkan bentuknya, proses tektonisme dibedakan atas patahan dan lipatan.
- Lipatan adalah pelengkungan kerak bumi karena pengaruh tekanan horizontal. Bagian yang terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (antiklinal), sedangkan bagian bawah /lembah lipatan (sinklinal).
Jenis-jenis lipatan sebagai berikut:
· Lipatan tegak
· Lipatan menutup
· Lipatan rebah
· Lipatan miring
· Lipatan isoklinal
· Lipatan sesar sungkup
Jenis pegunungan lipatan yang tersebar di seluruh dunia membentuk tiga jalur pegunungan yaitu:
3. Pegunungan Sirkum Pasifik adalah rangkaian /jalur pegunungan yang mengelilingi Samudera Pasifik.Dimulai dari Pegunungan Andes Amerika Selatan - Peg. Sierra Nevada di Meksiko – Peg. Rocky diAmerika Utara – Peg. Alaska – Peg. Di Kep. Aleutian dan Kep. Jepang, Taiwan, Filipina terus keIndonesia dan berakhir di laut Banda.
4. Pegunungan Sirkum Mediteran adalah peg. Yang lipatan yang melingkari bagian tengah Benua Eropadan Asia.Jalur pegunungan ini secara urut dari arah barat ke timur dimulai dari:Peg. Atlas di Afrika Utara – Peg. Alpen di Eropa Selatan – Peg. Kaukasus di jazirah Balkan – Peg. Elburzian di Asia – Peg.Himalaya, Peg. Arakan Yoma – Zamaika – Andaman dan Nicobar – Indonesia – laut Banda.
5. Pegunungan Sirkum Australia.Dimulai dari Peg. Alpen di Australia ke Selandia Baru, Caledonia dan masuk Irian Timur wilayah Papua Nugini menyambung ke barat menuju Irian Barat bahkan sampai ke Pulau Halmahera.
Wilayah Indonesia merupakan tempat pertemuan tiga jalur pegunungan muda dunia yang mengakibatkan Indonesia menjadi labil dan rawan bencana.Keadaan labil disebabkan banyaknya gempa bumi, baik gempa tektonik maupun Vulkanik. Rawan bencana juga disebabkan karena Indonesia merupakan pertemuan beberapa lempeng benua dan samudera.
- Pegunungan patahan terjadi karena tenaga endogen yang relative cepat secara vertikal sehingga lapisan terangkat dan patah.Bidang patahan yang mengalami pergeseran/gerakan disebutsesar.
Ada beberapa jenis patahan yaitu:
· Dip Slip Faults
Dip Slip Faults adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi disepanjang arah kemiringannya. Sebagai catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan melalui pergerakan relatifnya. Untuk setiap bidang patahan yang yang mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang berada diatas patahan sebagai “hanging wall block” dan blok yang berada dibawah patahan dikenal sebagai “footwall block”.
· Normal Faults
Normal Faults adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional horisontal pada batuan yang bersifat retas dimana “hangingwall block” telah mengalami pergeseran relatif ke arah bagian bawah terhadap “footwall block”.
· Horsts & GabenS
Horsts & Gabens dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal yang berpasang pasangan dengan bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang demikian, maka bagian dari blok-blok yang turun akan membentuk “graben” sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat sebagai “horst”. Contoh kasus dari pengaruh gaya tegasan tensional yang bekerja pada kerak bumi pada saat ini adalah “East African Rift Valley” suatu wilayah dimana terjadi pemekaran benua yang menghasilkan suatu “Rift”. Contoh lainnya yang saat ini juga terjadi pemekaran kerak bumi adalah wilayah di bagian barat Amerika Serikat, yaitu di Nevada, Utah, dan Idaho.
· Half-Grabens
Half-Grabens adalah patahan normal yang bidang patahannya berbentuk lengkungan dengan besar kemiringannya semakin berkurang kearah bagian bawah sehingga dapat menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.
· Reverse Faults
Reverse Faults adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal pada batuan yang bersifat retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif kearah atas terhadap “footwall block”.
· A Thrust Fault
A Thrust Fault adalah patahan “reverse fault” yang kemiringan bidang patahannya lebih kecil dari 150. . Pergeseran dari sesar “Thrust fault” dapat mencapai hingga ratusan kilometer sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai menutupi batuan yang lebih muda.
· Strike Slip Faults
Strike Slip Faults adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja di dalam kerak bumi. Patahan jenis “strike slip fault” dapat dibagi menjadi 2(dua) tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan mengamati pada salah satu sisi bidang patahan dan dengan melihat kearah bidang patahan yang berlawanan, maka jika bidang pada salah satu sisi bergerak kearah kiri kita sebut sebagai patahan “left-lateral strike-slip fault”. Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka kita namakan sebagai “right-lateral strike-slip fault”. Contoh patahan jenis “strike slip fault” yang sangat terkenal adalah patahan “San Andreas” di California dengan panjang mencapai lebih dari 600 km.
· Transform-Faults
Transform-Faults adalah jenis patahan “strike-slip faults” yang khas terjadi pada batas lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara horisontal. Jenis patahan transform umumnya terjadi di pematang samudra yang mengalami pergeseran (offset), dimana patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok tersebut bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona rekahan (fracture zones). Patahan “San Andreas” di California termasuk jenis patahan “transform fault”.
C. PROSES TERBENTUKNYA GUNUNG API
Planet bumi mempunyai struktur tertentu, yaitu kerak bumi, lapisan selubung dan inti bumiyang dapat memicu terjadinya dinamika dari bagian dalam inti bumi yaitu tektonik dan gunung api. Tektonik gunung api merupakan dinamika bumi utama yang menghasilkan bentukan-bentukan muka bumi makro, erosi, trasportasi dan sedimentasi membentuk muka bumi mikro, seperti lembah dan dataran.
Terbentuknya gunung api yaitu pada jalur-jalur gunung api seperti pada gambar di bawah ini :
1. Terbentuknya di daerah punggungan tengah samudra tempat berpisahnya/mekarnya lempeng kulit bumi yang pecah saling menjauhi.
2. Terbentuk pada pertumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudra dan lempeng samudra dengan lempeng samudra.
3. Terbentuk pada titik panas tempat keluarnya magma ke permukaan (di benua maupun di samudra).
Berdasarkan gejala terbentuknya gunung api terbagi atas 2 yaitu :
1. Pergerakan lempeng
2. Gaya endogen
Teori tektonik lempeng menyatakan bahwa kerak bumi adalah suatu lempeng yang rigid/kaku dan bergerak satu terhadap lainnya di atas suatu cairan plastis (astenosfer) seperti ban berjalan “conveyer belt”. Lempeng-lempeng tersebut bergerak relatif 5-10 cm/tahun, yang masing-masing bergerak saling menjauhyang disebut divergen, saling bertubrukan yaitu konvergen dan saling berpapasan. Dari proses tersebut maka terbentuklah pegunungan berapi atau pegunungan tengah samudra/mid oceanicridge.
Selain karena pergerakan lempeng di ssamping itu karena adanya gaya endogen. Ketika magma yang bersifat asam akan bergerak ke atas karena lebih ringan sedang yang bersifat basa di bagian bawah. Gerakan pemisahan magma didalam dapur magma tersebut akan menimbulkan gaya ke atas, mendobrak batuan penyusun kerak bumi dan apabila ada kesempatan akan muncul ke permukaan lewat celah-celah retakan atau pipa gunung api. Magma yang keluar ke permukaan bumi dari proses ekstrusi dinamakan lava.
D. MANFAATVULKANISME
1. Menyuburkan tanah
Pernahkah Anda berfikir kenapa penduduk Indonesia sebagian besar berada di pulau Jawa? Salah satu alasannya adalah pulau Jawa tanahnya subur. Kesuburan tanah ini diakibatkan oleh banyaknya gunung api yang terdapat di pulau Jawa. Ini barangkali salah satu manfaat kegiatan vulkanisme. Kenapa gunung api bisa menyuburkan tanah?Ketika gunung meletus banyak mengeluarkan abu. Abu vulkanik ini pada awalnya menutupi daerah pertanian dan merusak tanaman yang ada. Namun dalam jangka waktu setahun atau dua tahun saja, tanah ini menjadi jauh lebih subur. Kesuburan ini dapat bertahan lama bahkan bisa puluhan tahun. Selain itu tanah hancuran bahan vulkanik sangat banyak mengandung unsur hara yang menyuburkan tanah.
2. Bahan galian
Bahan galian yang sangat berharga banyak dihasilkan gunung api. Pada saat gunung api masih aktif dihasilkan bahan galian seperti : belerang, pasir, batu bangunan, tras, batu apung, dan sebagainya. Sedangkan pada saat gunung api yang istirahat dapat dihasilkan bahan tambang seperti : emas, perak, besi, timah, marmer, dan lainnya. Di samping itu banyak pula batuan malihan akibat persinggungan magma dengan mineral tertentu, sehingga terbentuk cadangan mineral baru yang lebih berharga, seperti tembaga, batu pualam, dan kokas.
3. Obyek wisata
Jika Anda pernah mengunjungi kawah Gunung Bromo di Jawa Timur atau Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat tentunya Anda akan bisa berceritera indahnya gunung api. Memang gunung api bisa menjadi obyek wisata alam yang menarik. Di sini kita bisa menyaksikan kepundan yang menarik, pemandangan yang indah, hawa yang sejuk dan segar, aroma bau belerang, atau keanehan dan keindahan lain yang hanya bisa ditemukan di sekitar gunung api.
4. Penangkap air hujan
Gunung api juga bermanfaat sebagai penangkap hujan yang baik. Dengan tanahnya yang subur, berakibat pada tumbuh suburnya berbagai tumbuhan dan hutan yang lebat. Ini berarti gunung berapi menjadi tempat reservoir air tanah yang sangat baik. Hutan lebat ini bisa menghasilkan mata air yang sangat berguna terutama sebagai sumber air di musim kemarau. Sedangkan musim hujan, hutan dapat menyerap air dan menahan erosi/longsor sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
Referensi:
Nandi, S.Pd. 2006. Handout Geologi Lingkungan “Vulkanisme”. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia
Suprapto, Drs. 2012 Modul Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi. Makassar : UIN Alauddin.
geografi-geografi.blogspot.com/2011/06/vulkanisme.html geografizone.blogspot.com/2010/11/vulkanisme.html\
http://manfaat-vulkanisme.html
sitimaryatun23.blogspot.com/p/hasil-proses-vulkanisme.html
http://manfaat-vulkanisme.html
sitimaryatun23.blogspot.com/p/hasil-proses-vulkanisme.html
1 comments:
makasih banyak buat infronya, sangat bermanfaat dan menambah wawasan,,... salam sukses !! :-)
Posting Komentar