[Makalah] Fisika Atom
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Nhingz,
BLOG--Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar
tertentu. Setiap
atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron
dan
sejumlah elektron pada jarak yang jauh. Dalam
kehidupan sehari-hari misalnya kita melihat rumah boneka terdiri atas
beberapa
tingkat dan tiap tingkat terdiri atas
beberapa kamar. Energi elektron dalam atopun bertingkat-tingkat. Untuk
menempatkan elektron kesetiap ‘Kamar’, harus memenuhi aturan tertentu.
Jika suatu batuan
dihancurkan,
batuan itu terpecah-pecah menjadi partikel-partikel kecil. Apa pun benda
yang
kita lihat tersusun dari bagian-bagian kecil materi. Sejak zaman purba,
orang
telah mencari satuan dasar dari materi. Pada zaman dahulu,orang-orang
Yunani
menganggap bahwa materi tersusun dari
berbagai gabungan dari empat unsur dasar, yaitu tanah, api, udara, dan
air.
Akan tetapi, Filsuf Yunani Democritus memiliki teori lain mengemukakan
bahwa
materi tersusun dari partikel kecil yang disebut dengan atom, yang
berarti tidak
dapat dibagi-bagi. Selama hampir 2000 tahun, teori Democritus diabaikan.
Baru
pada tahun 1802, seorang kimiawan-fisikawan Inggris John Dalton,
menghidupkan
kembali teori atom itu.
B. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah:
1.
Bagaimanakah
perkembangan teori atom?
2.
Apa
kelebihan dan kelemahan dari model-model atom yang berkembang tersebut?
3.
Bagaimana
cara untuk membedakan elektron-elekron dalam suatu atom berelektron
banyak?
C.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui perkembangan teori atom, kebihan dan kelemahan
model
atom, dan dapat membedakan elektron-elektron dalam suatu atom
berelektron
banyak.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PERKEMBANGAN
TEORI ATOM
Istilah
atom dikenal oleh bangsa Yunani sebelum Masehi. Ahli fisika Yunani
bernama
Leucippus pada abad ke-5 SM dan Democritus (460-370 SM) telah
mengemukakan
teori tentang atom. Mereka menggambarkan atom sebagai materi terkecil
yang
sedemikian kecilnya sehingga tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Selama
hampir 2000 tahun, teori Democritus diabaikan. Kemudian muncul lagi
ilmuan-ilmuan lain yang menghidupkan kembali teori atom itu, yaitu:
1.
Model
Atom Dalton
Perkembangan
selanjutnya yang dicatat sejarah ilmu pengetahuan adalah konsep atom
yang
dikemukakan oleh John Dalton (1766-1844).
Dalton mengemukakan teorinya sebagai berikut:
a.
Atom
merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
b.
Atom
digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
c.
Atom-atom
bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana.
Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
d.
Reaksi
kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan
model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar
berikut
ini:
Gambar 2.1. Model Atom Dalton |
2.
Model
Atom Thomson
Berdasarkan
penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J.
Thomson
meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa
sinar
katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang
diletakkan
diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan
bahwa
sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang
bermuatan
negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom
merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan
negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk
menetrallkan
muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson
memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori
atomnya
yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa: "Atom
merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar
muatan
negatif elektron".
Model
atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas
kulitnya.
biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging
jambu
yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola
positif yang
pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2. Model Atom Thomson |
3.
Model
Atom Rutherford
Rutherford
bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan
percobaan
yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas.
Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang
bermuatan
positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk
menguji
pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal
yang
positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau
dibelokkan. Dari
pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa
ditembakkan
pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa
diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari
pengamatan
Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan
membelok
sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan
gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan beberapa
berikut:
Atom
bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan.
Jika
lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam
atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Partikel
tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan
1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom
kira-kira
10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan
fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan
model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan
bahwa Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif,
dikelilingi
oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam
inti
atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel
positif
agar tidak saling tolak menolak.
Model
atom Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3. Model Atom Rutherford |
4.
Model
Atom Bohr
Pada
tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils
Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya
tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran
keadaan
elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr
tentang
atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford
dan teori
kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
a.
Hanya
ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron
dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap)
elektron
dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
b.
Selama
elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak
ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
c.
Elektron
hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai
dengan
persamaan planck, ΔE = hv.
d.
Lintasan
stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama
sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan
kelipatan
dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan
planck.
Menurut
model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi
paling
rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar
semakin
besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Gambar 2.4. Model Atom Bohr |
5.
Model
Atom Modern
Model
atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum
Erwin
Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan
teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak
mungkin
dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada
saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron
pada
jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah
ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya
elektron
dalam tiga dimensi.
x,y
dan z= Posisi dalam tiga dimensi
Y
= Fungsi gelombang
M = massa
Ђ =
h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E
=
Energi total
V
=
Energi potensial
Model
atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau
model
atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat
pada
gambar berikut ini.
Gambar 2.5. Model atom mutakhir atau model atom mekanika gelombang |
Awan
elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron.
Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat
energi
yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit
bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit
dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya
sama
tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
CIRI KHAS MODEL ATOM MEKANIKA
GELOMBANG
a.
Gerakan
elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat
fungsi
gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian
paling
besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom).
b.
Bentuk
dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum
tersebut).
c.
Posisi
elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu
yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya
elektron.
B.
KELEBIHAN
DAN KELEMAHAN MODEL ATOM
1.
Model
Atom Dalton
a.
Kelebihan
Mulai
membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom
b.
Kelemahan
Teori
atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan
arus
listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik?
padahal
listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang
dapat
menghantarkan arus listrik.
2.
Model
Atom Thomson
a.
Kelebihan
Membuktikan
adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom
bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
b.
Kelemahan
Model
Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam
bola atom tersebut.
3.
Model
Atom Rutherford
a.
Kelebihan
Membuat
hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti
b.
Kelemahan
Tidak
dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan
teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran
energi
sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin
lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan
salah
satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda
pegang.
Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar.
Lama
kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena
putarannya
lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah
telah
dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.
4.
Model
Atom Bohr
a.
Kelebihan
Atom
Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya
elektron.
b.
Kelemahan
Model
atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
5.
Model
Atom Modern
a.
Kelemahan
Persamaan
gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel
dalam
kotak dan atom dengan elektron tunggal.
C.
ATOM
BERELEKTRON BANYAK
Untuk membedakan
elektron-elektron dalam suatu atom berelektron banyak digunakan antara
lain:
1.
Bilangan
Kuantum
Elektron
mengelilingi inti atom menurut lintasan tertentu. Selain kedudukannya
dalam
lintasan elektron juga memiliki keadaan-keadaan yang lain. Untuk
menyatakan
keadaan dan energi elektron digunakan bilangan kuantum. Ada empat macam
bilangan kuantum yaitu:
a.
Bilangan
Kuantum Utama
Dalam
model atom Bohr, elektron dikatakan berada di dalam lintasan stasioner
dengan
tingkat energi tertentu. Tingkat energi ini berkaitan dengan bilangan
kuantum
utama dari elektron. Bilangan kuantum utama dinyatakan dengan lambang n
sebagaimana tingkat energi elektron pada lintasan atau kulit ke-n. untuk
atom
hidrogen, sebagaimana dalam model atom Bohr, elektron pada kulit ke-n
memiliki
energi sebesar
Adapun untuk
atom berelektron banyak (terdiri atas lebih dari satu elektron), energi
elektron pada kulit ke-n adalah
Dimana Z adalah
nomor atom. Nilai-nilai bilangan kuantum utama n adalah bilangan bulat
mulai
dari 1.
n
= 1, 2, 3, 4, ….
Bisa
dikatakan bahwa bilangan kuantum utama berkaitan dengan kulit elektron
di dalam
atom. Bilangan kuantum utama membatasi jumlah elektron yang dapat
menempati
satu lintasan atau kulit berdasarkan persamaan berikut.
Jumlah
maksimum elektron pada kulit ke-n adalah 2n2.
b.
Bilangan
Kuantum Orbital
Elektron
yang bergerak mengelilingi inti atom memiliki momentum sudut. Efek
Zeeman yang
teramati ketika atom berada di dalam medan magnet berkaitan dengan
orientasi
atau arah momentum sudut dari gerak elektron mengelilingi inti atom.
Terpecahnya garis spektum atomik menandakan orientasi momentum sudut
elektron
yang berbeda ketika elektron berada di dalam medan magnet.
Tiap
orientasi momentum sudut elektron memiliki tingkat energi yang berbeda.
Meskipun kecil perbedaan tingkat energi akan teramati apabila atom
berada di
dalam medan magnet. Momentum sudut elektron dapat dinyatakan sebagai
Dimana,
Bilangan
l disebut bilangan kuantum orbital. Jadi, bilangan kuantum orbital l
menentukan
besar momentum sudut elektron. Nilai bilangan kuantum orbital l adalah
l = 0, 1, 2, 3,
… (n – 1)
misalnya, untuk
n = 2, nilai l yang diperbolehkan adalah l = 0 dan l = 1.
c.
Bilangan
Kuantum Magnetik
Momentum
sudut elektron L merupakan sebuah vektor. Jika vektor momentum sudut L
diproyeksikan ke arah sumbu yang tegak atau sumbu-z secara tiga dimensi
akan
didapatkan besar komponen momentum sudut arah sumbu-z dinyatakan sebagai
Lz.
bilangan bulat yang berkaitan dengan besar Lz adalah m. bilangan ini
disebut
bilangan kuantum magnetik. Karena besar Lz bergantung pada besar
momentum sudut
elektron L, maka nilai m juga berkaitan dengan nilai l.
m = −l, … , 0, …
, +l
misalnya, untuk
nilai l = 1, nilai m yang diperbolehkan adalah −1, 0, +1.
d.
Bilangan
Kuantum Spin
Bilangan
kuantum spin diperlukan untuk menjelaskan efek Zeeman anomali. Anomali
ini
berupa terpecahnya garis spektrum menjadi lebih banyak garis dibanding
yang
diperkirakan. Jika efek Zeeman disebabkan oleh adanya medan magnet
eksternal,
maka efek Zeeman anomali disebabkan oleh rotasi dari elektron pada
porosnya.
Rotasi atau spin elektron menghasilkan momentum sudut intrinsik
elektron.
Momentum sudut spin juga mempunyai dua orientasi yang berbeda, yaitu
spin atas
dan spin bawah. Tiap orientasi spin elektron memiliki energi yang
berbeda tipis
sehingga terlihat sebagai garis spektrum yang terpisah.
Spin
elektron diwakili oleh bilangan kuantum tersendiri yang disebut bilangan
kuantum magnetik spin (atau biasa disebut spin saja). Nilai bilangan
kuantum
spin hanya boleh satu dari dua nilai +½ atau −½. jika ms adalah bilangan
kuantum spin, komponen momentum sudut arah sumbu-z dituliskan sebagai
Sz
= msћ
Dimana,
Spin
ke atas dinyatakan dengan
Spin
ke bawah dinyatakan dengan
2.
Sifat
Atom
Sifat-sifat
suatu unsur dapat diketahui melalui struktur atomnya. Susunan elektron
dalam
suatu atom dapat dipakai sebagai dasar untuk mengetahui sifat-sifat atom
tertentu. Pada sebagian unsur, kulit-kulit ada yang terisi elektron
dengan
penuh dan ada yang tidak penuh. Kulit
yang tidak penuh terisi elektron berada pada kulit paling luar. Elektron
pada
kulit terluar ini dinamakan elektron valensi.
Pengisian
elektron dimulai dari tingkat energi terendah. Konfigurasi yang mantap
terdapat
pada sub kulit yang terisi penuh, jika subkulit telah terisi penuh, sisa
elektron akan mengisi sub kulit
selanjutnya.
3.
Sistem
Periodik
Sistem
periodik unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya atau
berdasarkan
urutan jumlah elektron. Ternyata, sistem periodik ini dapat menjelaskan
sifat-sifat
unsur pada periode dan golongan tertentu dan menjelaskan mengapa
unsur-unsur
dalam satu periode memiliki sifat-sifat yang berbeda antara golongan
yang satu
dan golongan yang lainnya.
Untuk
memahami keteraturan susunan elektron atau subkulit dalam daftar bekala
yang
sangat membantu ialah sebagai berikut:
a.
Aturan
Aufbau
Penempatan
elektron dimuali dari subkulit yang memilki tingkat energi yang paling
rendah
sampai penuh. Setelah itu dilanjutkan dengan sub kulit yang tingkat
energinya
lebih tinggi dan seterusnya sesuai dengan jumlah elektron yang ada.
b.
Kaidah
Hund
Penempatan
elektron pada orbital-orbital p, d, f yang memilki tingkat energi yang
sama
(pada subkulit yang sama), masing-masing diisi dengan satu elektron
terlebih
dahulu dengan arah spin yang sama, kemudian diisi dengan elekron
berikutnya
dengan arah yang berlawanan.
c.
Asas
Larangan Pauli
Wolfgang
Pauli mengemukakan aturan pengisian
elektron pada atom yaitu elektron-elektron cinderung akan menempati
energi
terendah yag masih mungkin dalam suatu orbital. Oleh karena itu jumlah
elektron
maksimum dapat mengisi subkulit tertentu
terbatas maka Pauli mengemukakan aturan yang dikenal dengan
ekskusi asas
larangan Pauli, yaitu dalam sebuah atom tidak boleh ada dua elektron
yang
menempati keadaan yang sam artinya tidak boleh memiliki keempat bilangan
kuantum yang sama (n, l, m, dan ms).
4.
Energi
Ionisasi dan Elektron Valensi
Dalam
pembentukan senyawa atom akan menerima dan melepaskan elektronnya.
Pelepasan
dan penerimaan elektron ini berhubungan dengan energi, yaitu :
a.
Energi
Ionasisasi
Jika
dalam suatu atom terdapat satu elektron diluar subkulit yang mantap maka
elektron ini cinderung mudah lepas agar memiliki konfigurasi seperti gas
mulia.
Sehingga, dalam pelepasan elektron ini diperlukan energi.
b.
Afinitas
Elektron
Afinitas
elektron merupakan energi yang terlibat dalam peristiwa apabila suatu
atom
menerima elektron dari luar. Atom-atom yang memilki gaya tarik antar
intinya
kecil menunjukan bahwa afinitas elektron juga kecil.
c.
Elektron
Valensi
Elekron
valensi merupakan elektron yang yang berperan dalam menentukan
sifat-sifat
fisika dan kimia. Elektron ini sangat berperan dalam menentukan
pembentukan
senyawa.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Atom adalah satuan unit terkecil
dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar
tertentu. Perkembangan teorinya mulai dari Model atom Dalton, Model atom
Thomson, Model atom Rutherford, Model atom Bohr, dan Model atom Modern.
Masing-masing atom ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan Untuk
membedakan
elektron-elektron dalam suatu atom berelektron banyak digunakan bilangan
kuantum, diketahui sifat atomnya, sistem periodik dan Energi Ionisasi
dan
Elektron Valensi.
B.
Saran
Saya sadar dalam penyusunan makalah
ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu saran dan bimbingan dari para bapak ibu dosen selaku
pembina,
kami harapkan demi kesempurnaan karya penulis selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Drajat.
2007. Fisika untuk SMA/MA kelas XII. Bandung: PT. Sutra Benta Perkasa.
Parning. 2004.
Kimia SMA Kelas X Semester Pertama. Jakarta: Yudistira.
2 comments:
Visit Us ^_^
>>Visit Us<<
THANK YOU :)
Posting Komentar