Sebuah Sya’ir Tentang Takdir, Alam dan Hujan
Nhingz, BLOG--Tuk sejenak ibukota seperti kembali kemasa lalu ya, begitu sejuk,
bebas asap kendaraan. Suara rintik hujan yang membasahi jalanan, pohon
dan taman menebarkan harum rerumputan…
Sebuah Sya’ir Tentang Takdir, Alam dan Hujan |
Malam semakin menambah gelap
langit yang kelam, tapi ku tahu sudah banyak racun yang sudah terhempas dari
awan. Langit seakan melepaskan amarah yang telah dipendam setengah tahun,
setelah selama ini kita beri dengan polusi dan racun. Dengan seizin Allah,
Cakrawala lambat laun membersihkan dirinya sendiri, menampakkan kekuatan yg
selama ini ditahan. Manusia hanya dapat terperangah menyadari
kelalaiannya, pasrah akan apa yang dianggapnya sebagai takdir
Tuhan. Takdir kembali dipersalahkan akan apa yang selama ini kita pilih
dan lakukan, padahal tak lain dan tak bukan hanyalah pelarian. Takdir
kembali menjadi kambing hitam akan kesalahan manusia yang selama ini dipelihara
dan lakukan.
Cuaca dan hujan tiba-tiba
menjadi tertuduh yang paling bersalah dan patut untuk dimeja
hijaukan. Hujan adalah karunia Allah yang seharusnya kita syukuri dalam
hati yang paling dalam, bukan dipersalahkan! Tak elok rasanya jikalau
rahmat Allah yang begitu besar ini kita lupakan dan campakkan, dituduh penyebab
banjir yang tak berkesudahan.
Ya Allah ampunkan kami yang
begitu sombong tak mau mensyukuri rahmatmu akan alam, akan angin dan
hujan. Ya Tuhan kami yang maha pemurah, maafkan kami dan tolong selamatkan
hamba-hambamu yang masih bersyukur dan beriman. Tak ada daya upaya yang
dapat kami lakukan selain meminta dan berserah diri pada engkau satu-satunya
Tuhan. Wahai Dzat yang menguasai langit, gunung dan lautan, berikan kami
kembali kesempatan tuk perbaiki kesalahan-kesalahan. Kami sadar telah
menganiaya diri kami sendiri, mohon terima tobat dan beri ampunan. Ya
Allah, berikan ketabahan dan kekuatan kepada saudara-saudara kami yang rumahnya
sedang kebanjiran. Ya Allah, berikan kesabaran dan bantuan pada
saudara-saudara kami yang terjebak banjir di jalanan.
Semoga Engkau masih sudi
mempertemukan kami dengan orang tua, saudara dan sanak taulan. Semoga
dengan ini kami kembali menyadari akan semua kesalahan dan menjadi makhluk-Mu
yang peduli akan alam. Kabulkan ya Allah, maafkan kami, dan tetap
jadikanlah kami hambamu yang selalu patuh dan beriman
Aamiin kan juga ya!!!
Sumber: Alfatihcenter.com
0 comments:
Posting Komentar