Model Pembelajaran Assertive Training
Nhing, BLOG--Model assertive training dicetuskan oleh Walker pada
tahun 1996. Assertive training atau
latihan assertive merupakan latihan keterampilan sosial yang diberikan kepada
individu yang digangguKecemasan, tidak dapat mempertahankan hak-haknya, terlalu
lemah, membiarkan orang lain merongrong dirinya, tidak mampu Mengekspresikan kemarahannya
dengan benar dan cepat tersinggung
Menurut
Walker ada empat kategori yang dikelompokkan dalam perilaku assertive
- Berani berkata “tidak”
- Mengekspresikan perasaan suka dan tidak
suka
- Mengajukan suatu pertanyaan dan
keinginan
- Kemampuan untuk berinisiasi dengan
memulai percakapan, menyambung dan menghentikan percakapan
Prosedure dasar dalam asertive
training :
a.
Mengajarkan perbedaan antara asertif, agresif, non agresif dan sopan.
b.
Membantu individu mengidentifikasi dan menerima hak-hak pribadi dirinya dan
orang lain.
c.
Mengurangi hambatan kognitif dan afektif yang menghambat aktualisasi sikap
asertif
d.
Mengembangkan ketrampilan perilaku asertif secara langsung melalui
praktek-praktek di dalam pelatihan.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan assertive
training
a. Melatih individu yang tidak dapat
menyatakan kemarahan dan kejengkelan
b. Melatih individu yang mempunyai kesulitan
untuk berkata tidak dan yang membiarkan orang lain memanfaatkannya
c. Melatih individu
yang merasa bahwa dirinya tidak memiliki hak untuk menyatakan pikiran,
kepercayaan, dan perasaan-perasaannya
d. Melatih individu
yang sulit mengungkapkan rasa kasih dan respon-repon positif yang lain
Kelemahan assertive training
- Perasaan takut
menyakiti
- Takut jika
akhirnya dirinya tidak lagi disukai atau diterima
***
0 comments:
Posting Komentar