Mudik Yang Bikin Sesak
Nhingz,
BLOG--Penentuan tanggal keberangkatan sedikit ada percekcokkan dengan my young
brother, hmmm setelah aku menjelaskan kepentinganku untuk berangkat secepatnya
diapun menerima dan setuju untuk mudik bareng. Kami sepakat untuk berangkat
tanggal 18 dengan kapal Tilongkabilla, kami melakukan pembelian tiket seminggu
sebelum hari keberangkatan cause kapal tersebut merupakan kapal pertama setelah
Lebaran yang dikhawatirkan penjualan tiketnya akan dibatasi.
Mudik Yang Bikin Sesak |
Tiba
hari keberangkatan di pagi buta, yah sekitar jam 3 subuhlah, ma2
membangunkanku.
“Aaaahhh, ganggu… dingiiiinnnn” ngomelku ambil menarik selimut.
Hmmm,,,
30 menit kemudian ma2 terus membangunkanku dan menyuruhku memasak dan
menyiapkan bekal untuk makanan dikapal. Yah, akupun bangun dan melaksanakan
perintah ma2ku tersayang.
My Young Sister |
Kala
itu nggak ada my young sister, dia sedang pergi mengikuti kegiatan kemah
PERSAMI yang diadakan disekolahnya. Berhubung kegiatannya dilaksanakan
dikampung sebelah, so setelah menunaikan shalat subuh pa2 menyempatkan diri
untuk menjemput dia supaya bisa pamit dengan kami, kemudian beliau mengantarkan
dia kembali.
Hampir
jam 6, Ma2 terus-terusan menyuruhku untuk segera bersiap-siap supaya pergi
pamit kerumah kedua nenekku. Sedikit ada debat yah antara aku dan ma2, cause
tadi ketika aku ingin bersiap-siap, beliau terus menyuruhku menyiapkan makanan
dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu persiapanpun selesai dan segera aku
laksanakan perintah ma2 untuk pamit kerumah nenek dan keluarga-keluarga
lainnya.
Pulang
dari rumah keluarga, kamipun pamit dengan ortu… Sempat mengeluarkan tetesan air
mata yah, tapi kemudian kami saling menguatkan..
Aku
dibonceng pa2, young brother dibonceng ma sepu2 Anhas.. 2 motor itu saja menuju
pelabuhan, ma2 nggak ikut ditakutkan beliau nggak bisa tahan tangisnya.
Di
jalan diboncengan pa2, air mataku terus berlinang teringat kala dirumah saat
aku mematuhi ataupun malas mengikuti perintah Ortu. Sempat menyelinap rasa
penyesalan juga, dimana selalu memikirkan dengan “Andai saja……” Begitulah
manusia selalu saja memikirkan di akhir. Hmmm andai saja rasa itu tumbuh di
awal yaitu kesadaran diri.
Sesampai
di Bajo kami turun, kemudian pengantar kami yaitu pa2 dan Anhas pulang. Desa
Bajo adalah desa yang terletak diseberang lautan. Berhubung kami akan naik
kapal besar, tempat labuhnya terletak di Pelabuhan Kota Bima, Nah di bajo ada
dermaganya yang hanya ditempati oleh kapal-kapal kecil (Bot), so untuk bisa
sampai ke pelabuhan kota kami akan menaiki bot tersebut.
My Young Brother and Me |
Sekitar
setengah jam kemudian kami sampai dipelabuhan kota, sambil menunggu kapal
bersandar kami terpaksa menunggu diluar, soalnya di ruang tunggu telah pull
baik oleh penumpang maupun pengantar. Dan setelah kapal bersandar dan
menurunkan penumpangnya, kami bergegas untuk naik, sebelum sampai tangga kapal
kami harus mengantri (antrian itupun sangat berhimpit dan bikin sesak, belum
lagi kena barang angkatan orang terlempar sana-sini) karena penumpang banyak
sekali. Hufttt, bisa dihitung 10 orang yang nggak bertahan (pingsan). Dengan
perjuangan keras, akupun sampai diatas kapal dengan selamat.
0 comments:
Posting Komentar