Model Pembelajaran Simulasi
Simulasi |
Nhingz, BLOG—Pelopor dari model pembelajaran ini di
antaranya adalah Sarene Boocock dan Harold Guetzkow. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi
adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan
(imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran
suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.
Udin Syaefudin Sa’ud (2005: 129) simulasi adalah
sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah
perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi
dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat
variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya.
Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri
utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.
Kegiatan Pengajar
|
Langkah Pokok
|
Kegiatan Peserta didik
|
Ø Sajikan
berbagai topik
Ø Jelaskan
prinsip simulasi
Ø Kemukakan
prosedur umum
|
orientasi
|
v Kenali
topik
v Pahami
prinsip
v Pahami
prosedur
|
Ø Susunan
skenario
Ø Atur
para pemeran
Ø Coba
peran secara singkat
|
Latihan
Peran
|
v Pahami
Skenario
v Pilih
satu peran
v Latihan
peran
|
Ø Pantau
proses simulasi
Ø Kelola
proses refleksi
|
Proses
simulasi
|
v
Lakukan kegiatan skenario
v
Adakan diskusi umpan balik
v
Jernihkan hal yang tidak jelas
v Ulangi
Diskusi
|
Ø Beri
komentar
Ø Kelola
diskusi balikan
|
Pemantapan
|
v
Adakan diskusi balikan
v
Beri penguatan
v Sadari
manfaatnya
|
Karakteristik Metode Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23)
memaparkan tentang karakteristik metode simulasi sebagai berikut:
Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS,
pendidikan agama dan pendidikan apresiasi,
Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan
interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui
pembelajaran simulasi,
Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa,
Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis
kontekstual, bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial,
nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah sosial.
Prosedur Penggunaan Metode
Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23)
prosedur yang harus ditempuh dalam penggunaan metode simulasi adalah:
} Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru,
} Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan
dibahas,
} Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang
prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan,
} Proses pengamatan pelaksanaan simulasi dapat
dilakukan dengan diskusi,
} Mengadakan kesimpulan dan saran dari hasil kegiatan
simulasi.
Keunggulan Metode Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.24)
mengemukakan tentang keunggulan metode simulasi adalah:
Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan
komunikasi dalam kelompoknya,
Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran
sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran,
Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan
sosial (merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual),
Dapat membina hubungan personal yang positif,
Dapat membangkitkan imajinasi,
Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam
kelompok
Kelemahan Metode Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007:
5.24) mengemukakan tentang kelemahan metode simulasi
adalah:
Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak,
Sangat bergantung pada aktivitas siswa,
Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar,
Banyak siswa yang kurang menyenangi sosiodrama
sehingga sosiodrama tidak efektif.
PENERAPANNYA:
Permainan simulasi dapat
merangsang berbagai bentuk belajar, seperti belajar tentang persaingan
(kompetisi), kerja sama, sistem sosial, konsep, keterampilan, kemampuan
berpikir kritis, pengambilan keputusan dan lain-lain. Model ini banyak
digunakan pada pembelajaran PKn, IPS,
dan pendidikan agama Dewasa ini, dengan semakin majunya teknologi komunikasi
dan informasi, seperti komputer dan multimedia, telah banyak permainan simulasi
dihasilkan untuk berbagai kebutuhan yang mencakup berbagai topik dari berbagai
disiplin ilmu (mata pelajaran)
***
0 comments:
Posting Komentar