SAHABAT SELAMANYA YANG TERBAIK

Oktober 08, 2012 , 0 Comments


Nhingz, BLOG--Drama Saat Ujian Praktek Tahun 2010/2011

        Pada suatu hari hiduplah tiga orang sahabat yang saling menyayangi satu sama lain dan selalu bersama dimanapun mereka berada. Pada hari itu mereka melakukan sumpah setia sahabat, mereka melakukannya ditengah suatu jalan.
Andang : Kawan, bagaimana kalau sumpah kita diikrarkan bersama-sama, supaya kita tidak saling memusuhi, membenci dan kalau kita pergi jauh nanti kita tidak saling melupakan satu sama lain.
Amien: Idemu bagus kita harus berjanji sebagai pengikat persahabatan kita.
Farhan: Aku juga setuju, dan lebih baik lagi kita lakukan sekarang.
Ketiga sahabat itu mengulurkan tangan kanan masing-masing seraya mengucapkan kata sumpahnya.
Andang: Saya berjanji akan menjaga persahabatan ini, dan bila saya pergi jauh suatu saat nanti saya tidak akan melupakan apalagi sampai memusuhi.
Amien: Saya juga berjanji akan menjaga kekompakan dalam setiap langkah dan selalu bersama-sama dalam suatu hal.
Ketika Farhan ingin mengatakan sumpah seperti temannya kebetulan Amien dan Andang melihat dua orang yang sangat cantik. Kedua wanita itu juga sahabatan. Amien dan Andang melihat kedua wanita yang masih jauh dari tempat mereka berdiri itu. Seakan-akan Amien dan Andang itu tidak memperdulikan sumpah dari Farhan.
Nhingz: Permisi saudara kami ingin lewat.
Nhiar: Iya betul saudara kami buru-buru sekarang.
Tak sepatah katapun yang keluar dari mulut ketiganya. Mata Amien dan Andang mengarah kepada kedua wanita cantik itu. Mereka memandang dengan penuh perasaan. Tak lama beberapa langkah kaki dari kedua wanita itu Amien memanggil!
Amien : Hei, tunggu…

Nhiar: (Menoleh kebelakang) Ada apa? Saudara memanggil kami?
Nhingz: Ada tujuan apa kalian memanggil kami.
Amien: Tidak kok Nona tidak apa-apa kok..
Nhiar: Lantas? Kenapa kalian memanggil kami?
Amien: Kita Cuma mau kenalan kok Nona!
Andang: Betul sekali Nona, kami pengen tahu nama Nona -nona ini..
Nhiar : oh baiklah nama saya NHIAR kami dari kampong Mawar dan ini sahabat saya namanya NHINGZ.
Amien: Jadi sama donk! Kami juga sahabatan dari kecil. Saya AMIEN dan ini ANDANG kami anak kampong ini. Nah kalau Nona perlu bbantuan dating saja kealamat kami, ini kartu nama saya.
Nhiar: terima kasih atas tawarannya.
Nhingz: saya rasa urusan kita sudah selesai, saatnya kami pergi.
Andang: Silakan Nona, Hati-hati yah!!!
Lalu kedua wanita itu meanjutkan perjalanannya. Belum jauh dari pemuda-pemuda itu salah satu dari keduanya ditabrak oleh seorang wanita yang sepertinya sangat ketakutan.
Dian: Ma’af, ma’af (dengan wajah ketakutan)
Nhingz: Ada apa mbak?
Nhiar: kenapa mbak lari seperti orang yang ketakutan.
Dian: betul, saya sedang lari dikejar-kejar oleh Tuan Rifa’i.
Nhiar: Memangnya kenapa dengan Tuan Rifa’i?
Dian : dia mengejar saya untuk dijadikan istrinya.
Nhingz: istrinya? (bingung/penasaran)
Dian: Iya benar, saya ingin dijdikan istrinya yang ketujuh, ayo segera pergi dari sini Nona. Kalau tidak kita semua bias dijadikan istrinya, Nona mau dijadikan istri yang ketujuh?
(Setelah itu datanglah tuan Rifa’i)
T. Rifa’i: Haa.. rupanya kau disini, kemarilah istriku!
Dian: Ayo kita pergi dari sini Nona (sambil lari menjauhi Tuan Rifa’I dan kedua wanita itu tidak berlari).
T. Rifa’I: Hai, jangan pergi kamu, tunggu!
Nhiar: Tuan tidak boleh memaksakan kehendak.
T. Rifa’i: apa kamu bilang?
Nhingz: Betul, Tuan terlalu sombong, Tuang selalu membanggakan diri dengan kekayaan Tuan. Jangan begitu Tuan Ingat ada neraka yang akan menjemput Tuan kalau Tuan masih melakukan ini.
T. Rifa’i: Apa? Eh penguin sudah bias memakai pakaian atau belum sih, kecil-kecil sudah sok tahu. Coba ulangi lagi apa yang kamu bilang?
Nhiar: Tuan tuli yah? Neraka yang menantimu.
T. Rifa’i: Apa! Neraka? Barusan saya pulang dari syurga (Sombong & Angkuh) Tapi nggak apa-apa biar kalian saja yang menggantikan wanita itu, ayo kerumah saya (Menarik tangannya Nhiar).
Nhiar: Lepaskan,, lepaskan….(Khawatir)
(Ketika itu datanglah tiga orang sahabat yaitu Andang, Amien & Farhan)
Amien: Tunggu?? Apa yang kamu lakukan sama mereka, Lepaskan mereka (Tegas)
T. Rifa’i: Siapa lagi kalian? Tahi kucing pada mau kemana ini? Hahahaa……..
Farhan: Kurang ngajar (Memukul Tuan Rifa’i)
T. Rifa’i: Sialan, tunggu pembalasanku (Pergi dengan ketakutan dan wajah yang kesakitan)
Farhan: Kalian tidak apa-apa?
Nhiar: Tidak apa-apa. Terima kasih saudara (Menatap Farhan dengan penuh perasaan.
Bersambung
(Andang dan amien merasa heran melihat Farhan lebih akrab dengan Nhingz dan Nhiar. Ternyata diantara mereka tertanam cinta masing-masing, Andang mempunyai perasaan yang lebih terhadap Nhingz. Amienpun mempunyai perasaan lebih pada Nhiar, sedangkan Nhiar mencintai Farhan. Akan tetapiFarhan tidak mempunyai perasaan apa-apa pada kedua wanita itu, farhan malah menganggap bahwa keduanya adalah saudaranya)
Amien: Amm, Ehm….Ehm… Gimana kalau kita pulang saja.
Andang: Benar, ayo kita kerumah! Nanti kalau Tuan Rifa’I kembali lagi kesini dengan anak buahnya, kita semua bias celaka.
Farhan: Ayo kita pulang! (Mengajak Kedua wanita itu)
(Mereka pulang berjalan kaki sampai kerumahnya, Andang berdekatan ddengan Nhingz, Amien berdekatan dengan Nhiar. Sedangkan Farhan sendiri dibelakang. Di tengah perjalanan, mereka berpacaran, Andang dengan Nhingz dan Amien dengan Nhiar, Keduanya mengungkapkan perasaannya. Dengan hati yang bimbang keduanya (Nhingz dan Nhiar) menerima cinta keduanya. Sedangkan farhan duduk sendirian sambil memohon Kepada Tuhan agar sahabat-sahabatnya itu bias bahagia dengan kekasihnya).
Farhan : Ya Tuhan, semoga dengan kedatangan Nhingz dan Nhiar dihati sahabatku itu bias membuat mereka lebih bahagia lagi.
(Kemudian Andang dan Amien mereka kembali kerumahnya dengan kekasihnya masing-masing, kemudian disusul oleh Farhan berjalan sendiri dengan penuh bahagia)
        Setelah beberapa hari tiba-tiba Nhingz mengamuk pada Andang….
Andang: Ada apa sich kok diam githu?
Nhingz: Sudah salah seperti ini kamu masih bertanya kenapa?
Andang: Ya benar, saya benar-benar tidak mengerti.
Nhingz: Tidak usah banyak basa-basi, pokoknya aku mau kita putus sekarang.
Andang: Putus?
Nhingz: Iya, masih kurang jelas? Kita putus………..
Andang: Tapi kenapa kita harus putus?
Nhingz: Tanya pada dirimu sendiri! (Pergi meninggalkan Andang)
        Andangpun merasa bingung, dan dia kembali kerumahnya dengan penuh penasaran.
Andang: Kenapa dia memutuskan aku ya? Pokoknya kalau saya tahu siapa yang melakukan hal ini, akanku hajar dia.
(Kejadian yang samapun terjadi pada Amien dengan Nhiar, dijalan mereka kebetulan bertemu tapi Nhiar menghindar dari Amien dan Amien pun sempat melihat Nhiar yang menghindar itu).
Amien: Tunggu! Kenapa sich?
Nhiar: Lepaskan tanganku! (sambil menjatuhkan tangannya dari tangnnya Amien)
Amien: ada apa ini?
Nhiar: Ada apa? Kita harus putus sekarang…
Amien: Putus? Tapi…… (Bingung)
Nhiar: Tidak ada tapi-tapian kita harus putus titik.. (Pergi meninggalkan Amien)
(Belum lama Nhiar meninggalkannya, Amien bicara sendiri)
Amien: Kalaupun suatu saat nanti aku mengetahui siapa orang yang menyebabkan kejadian ini, aku akan buat dia sengsara.
(Amien dan Andang merasa kecewa atas kelakuan kekasihnya. Mereka terus penasaran tentang kejadian itu, keduanya menceritakan hal ini pada farhan dan Farhanpun ikut merasakan apa yang temannya rasakan)
        Suatu hari Farhan mendengar cerita dari Nhiar tentang pacarnya itu, saat itu Nhiar mulai menunjukkan rasa perhatiannya terhadap Farhan. Melihat Farhan dengan Nhiar sering berdekatan. Amienpun merasa cemburu dan merasa bahwa Farhanlah dalang dari semua kejadian itu.
Farhan: Kamu memanggil aku? (bicara dengan Amien yang membelakanginya)
Amien: Betul, kamu tahu kenapa aku memanggil kamu? (merebahkan tubuhya lalu menghadap)
Farhan: Tidak, Aku tidak tahu kawan.
Amien: Apa kamu bilang? Kawan? Memang kamu ini tukang merebut pacarnya orang. Rupanya kamu yang berada dibalik semua ini, Pagar makan tanaman lho!
Farhan: Maksud kam?
Amien: Tidak usah pura-pura tidak tahu (Pergi meninggalkan Farhan dan Farhanpun merasa bingung)
        Kejadian yang sama pula terjadi antara Amien dan Nhingz. Ternyata Nhing Curhat sama Amien tentang masalahnya dengan Andang, dan Andangpun melihat mereka sangat akrab dan dia merasa ternyata sahabatnya sendiri yang melakukan hal ini.
(Dan ketiga orang sahabat sejati itu saling memusuhi. Begitu pula pada kedua wanita itu mereka saling membenci)
Amien: Ya Tuhan, kenapa dengan persahabatan kami, salahkah kami menjalin ini? Tapi kenapa perasaan cinta dan sayang dimiliki oleh saya dan sahabat saya pada satu cinta dan ternyata Tuhan, orang yang selama ini selalu bersama hamba dimanapun hamba ada yang merusak kebahagiaan hamba sendiri. (Mabuk)
        Setelah beberapa hari kemudian, kebetulan mereka bertiga bertemu disuatu jalan.
Andang: kamu?
Amien: kamu?
Farhan: kamu?
Andang: Mau apa lagi kamu kesini? (Tunjuk si Amien)
Amien: kamu sendiri mau apa? (Tanya balik)
Farhan: Maaf kawanku..
Amien: apa lagi kamu, Haa? Jangan cari gara-gara kamu?
Farhan: Bukan begitu kawan, kenapa semua jadi seperti ini? Bukankah kita sudah berjanji tidak akan saling membenci? Kenapa kalian seperti? Apa karena wanita?
Amien: Hei kamu, bukannya kamu sendiri yang merebut Nhiar dari aku?
Farhan: Jangan salah paham dulu kamu, Nhiar hanya cerita sedikit sama aku tentang kamu. Dan aku tidak mempunyai perasaan sama Nhiar sedikitpun kecuali aku hanya anggap dia seperti adikku.
Amien: jangan bohong kamu
Farhan: saya berani bersumpah kawan…
Andang; He, Amien jangan bilang sama orang lain saja kamu, kamu telah merebut hatinya Nhingz dari aku?
Amien: Tidak kawan, aku tidak merebut dia dari kamu. Aku berani bersumpah..
Farhan: Ya sudah, aku sudah dengar semua tentang kalian. Ternyata selama ini kita salah paham. Mari kita mulai lagi seperti dulu persahabatan kita semua.
(Kemudian mereka kembali lagi seperti dulu mereka saling minta maaf, setelah itu datang Nhingz dan Nhiar dan farhanpun mengangkap tangan Nhingz dan Nhiar untuk Andang dan Amien)

The End

Nhingzhdt

Saya adalah seorang individu yang sedang berusaha mengejar tujuan untuk menjadi sukses, dan berharap hal itu segera terealisasi. Aktivitas saya sehari-hari sebagai seorang guru mata pelajaran IPA, saya mempunyai dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan dan semoga menjadi teladan bagi murid saya.

0 comments: