SAHABAT SELAMANYA YANG TERBAIK
Nhingz, BLOG--Drama Saat Ujian Praktek Tahun
2010/2011
Pada
suatu hari hiduplah tiga orang sahabat yang saling menyayangi satu sama lain
dan selalu bersama dimanapun mereka berada. Pada hari itu mereka melakukan
sumpah setia sahabat, mereka melakukannya ditengah suatu jalan.
Andang : Kawan, bagaimana kalau
sumpah kita diikrarkan bersama-sama, supaya kita tidak saling memusuhi,
membenci dan kalau kita pergi jauh nanti kita tidak saling melupakan satu sama
lain.
Amien:
Idemu bagus kita harus berjanji sebagai pengikat persahabatan kita.
Farhan:
Aku juga setuju, dan lebih baik lagi kita lakukan sekarang.
Ketiga sahabat itu mengulurkan
tangan kanan masing-masing seraya mengucapkan kata sumpahnya.
Andang: Saya berjanji akan menjaga
persahabatan ini, dan bila saya pergi jauh suatu saat nanti saya tidak akan
melupakan apalagi sampai memusuhi.
Amien: Saya juga berjanji akan
menjaga kekompakan dalam setiap langkah dan selalu bersama-sama dalam suatu
hal.
Ketika Farhan ingin mengatakan
sumpah seperti temannya kebetulan Amien dan Andang melihat dua orang yang
sangat cantik. Kedua wanita itu juga sahabatan. Amien dan Andang melihat kedua
wanita yang masih jauh dari tempat mereka berdiri itu. Seakan-akan Amien dan
Andang itu tidak memperdulikan sumpah dari Farhan.
Nhingz:
Permisi saudara kami ingin lewat.
Nhiar:
Iya betul saudara kami buru-buru sekarang.
Tak sepatah katapun yang keluar
dari mulut ketiganya. Mata Amien dan Andang mengarah kepada kedua wanita cantik
itu. Mereka memandang dengan penuh perasaan. Tak lama beberapa langkah kaki
dari kedua wanita itu Amien memanggil!
Amien
: Hei, tunggu…
Nhiar:
(Menoleh kebelakang) Ada apa? Saudara memanggil kami?
Nhingz:
Ada tujuan apa kalian memanggil kami.
Amien:
Tidak kok Nona tidak apa-apa kok..
Nhiar:
Lantas? Kenapa kalian memanggil kami?
Amien:
Kita Cuma mau kenalan kok Nona!
Andang:
Betul sekali Nona, kami pengen tahu nama Nona -nona ini..
Nhiar
: oh baiklah nama saya NHIAR kami dari kampong Mawar dan ini sahabat saya
namanya NHINGZ.
Amien: Jadi sama donk! Kami juga sahabatan dari
kecil. Saya AMIEN dan ini ANDANG kami anak kampong ini. Nah kalau Nona perlu
bbantuan dating saja kealamat kami, ini kartu nama saya.
Nhiar: terima kasih atas tawarannya.
Nhingz: saya rasa urusan kita sudah selesai,
saatnya kami pergi.
Andang: Silakan Nona, Hati-hati yah!!!
Lalu kedua wanita itu meanjutkan
perjalanannya. Belum jauh dari pemuda-pemuda itu salah satu dari keduanya
ditabrak oleh seorang wanita yang sepertinya sangat ketakutan.
Dian:
Ma’af, ma’af (dengan wajah ketakutan)
Nhingz:
Ada apa mbak?
Nhiar:
kenapa mbak lari seperti orang yang ketakutan.
Dian:
betul, saya sedang lari dikejar-kejar oleh Tuan Rifa’i.
Nhiar:
Memangnya kenapa dengan Tuan Rifa’i?
Dian
: dia mengejar saya untuk dijadikan istrinya.
Nhingz:
istrinya? (bingung/penasaran)
Dian: Iya benar, saya ingin
dijdikan istrinya yang ketujuh, ayo segera pergi dari sini Nona. Kalau tidak
kita semua bias dijadikan istrinya, Nona mau dijadikan istri yang ketujuh?
(Setelah itu datanglah tuan Rifa’i)
T.
Rifa’i: Haa.. rupanya kau disini, kemarilah istriku!
Dian:
Ayo kita pergi dari sini Nona (sambil lari menjauhi Tuan Rifa’I dan kedua
wanita itu tidak berlari).
T.
Rifa’I: Hai, jangan pergi kamu, tunggu!
Nhiar:
Tuan tidak boleh memaksakan kehendak.
T.
Rifa’i: apa kamu bilang?
Nhingz: Betul, Tuan terlalu sombong, Tuang
selalu membanggakan diri dengan kekayaan Tuan. Jangan begitu Tuan Ingat ada
neraka yang akan menjemput Tuan kalau Tuan masih melakukan ini.
T. Rifa’i: Apa? Eh penguin sudah bias memakai
pakaian atau belum sih, kecil-kecil sudah sok tahu. Coba ulangi lagi apa yang
kamu bilang?
Nhiar: Tuan tuli yah? Neraka yang menantimu.
T. Rifa’i: Apa! Neraka? Barusan saya pulang
dari syurga (Sombong & Angkuh) Tapi nggak apa-apa biar kalian saja yang
menggantikan wanita itu, ayo kerumah saya (Menarik tangannya Nhiar).
Nhiar: Lepaskan,, lepaskan….(Khawatir)
(Ketika itu
datanglah tiga orang sahabat yaitu Andang, Amien & Farhan)
Amien:
Tunggu?? Apa yang kamu lakukan sama mereka, Lepaskan mereka (Tegas)
T. Rifa’i: Siapa lagi kalian? Tahi
kucing pada mau kemana ini? Hahahaa……..
Farhan: Kurang ngajar (Memukul Tuan
Rifa’i)
T. Rifa’i: Sialan, tunggu
pembalasanku (Pergi dengan ketakutan dan wajah yang kesakitan)
Farhan: Kalian tidak apa-apa?
Nhiar: Tidak apa-apa. Terima kasih saudara
(Menatap Farhan dengan penuh perasaan.
Bersambung
(Andang dan amien merasa heran
melihat Farhan lebih akrab dengan Nhingz dan Nhiar. Ternyata diantara mereka
tertanam cinta masing-masing, Andang mempunyai perasaan yang lebih terhadap
Nhingz. Amienpun mempunyai perasaan lebih pada Nhiar, sedangkan Nhiar mencintai
Farhan. Akan tetapiFarhan tidak mempunyai perasaan apa-apa pada kedua wanita
itu, farhan malah menganggap bahwa keduanya adalah saudaranya)
Amien: Amm, Ehm….Ehm… Gimana kalau
kita pulang saja.
Andang:
Benar, ayo kita kerumah! Nanti kalau Tuan Rifa’I kembali lagi kesini dengan
anak buahnya, kita semua bias celaka.
Farhan:
Ayo kita pulang! (Mengajak Kedua wanita itu)
(Mereka pulang berjalan kaki sampai
kerumahnya, Andang berdekatan ddengan Nhingz, Amien berdekatan dengan Nhiar.
Sedangkan Farhan sendiri dibelakang. Di tengah perjalanan, mereka berpacaran,
Andang dengan Nhingz dan Amien dengan Nhiar, Keduanya mengungkapkan
perasaannya. Dengan hati yang bimbang keduanya (Nhingz dan Nhiar) menerima
cinta keduanya. Sedangkan farhan duduk sendirian sambil memohon Kepada Tuhan
agar sahabat-sahabatnya itu bias bahagia dengan kekasihnya).
Farhan
: Ya Tuhan, semoga dengan kedatangan Nhingz dan Nhiar dihati sahabatku itu bias
membuat mereka lebih bahagia lagi.
(Kemudian Andang dan Amien mereka
kembali kerumahnya dengan kekasihnya masing-masing, kemudian disusul oleh
Farhan berjalan sendiri dengan penuh bahagia)
Setelah
beberapa hari tiba-tiba Nhingz mengamuk pada Andang….
Andang: Ada apa sich kok diam githu?
Nhingz: Sudah salah seperti ini
kamu masih bertanya kenapa?
Andang: Ya benar, saya benar-benar
tidak mengerti.
Nhingz: Tidak usah banyak
basa-basi, pokoknya aku mau kita putus sekarang.
Andang: Putus?
Nhingz: Iya, masih kurang jelas?
Kita putus………..
Andang: Tapi kenapa kita harus
putus?
Nhingz: Tanya pada dirimu sendiri!
(Pergi meninggalkan Andang)
Andangpun
merasa bingung, dan dia kembali kerumahnya dengan penuh penasaran.
Andang:
Kenapa dia memutuskan aku ya? Pokoknya kalau saya tahu siapa yang melakukan hal
ini, akanku hajar dia.
(Kejadian yang samapun terjadi pada
Amien dengan Nhiar, dijalan mereka kebetulan bertemu tapi Nhiar menghindar dari
Amien dan Amien pun sempat melihat Nhiar yang menghindar itu).
Amien: Tunggu! Kenapa sich?
Nhiar: Lepaskan tanganku! (sambil
menjatuhkan tangannya dari tangnnya Amien)
Amien: ada apa ini?
Nhiar: Ada apa? Kita harus putus
sekarang…
Amien: Putus? Tapi…… (Bingung)
Nhiar: Tidak ada tapi-tapian kita
harus putus titik.. (Pergi meninggalkan Amien)
(Belum lama Nhiar meninggalkannya,
Amien bicara sendiri)
Amien:
Kalaupun suatu saat nanti aku mengetahui siapa orang yang menyebabkan kejadian
ini, aku akan buat dia sengsara.
(Amien dan
Andang merasa kecewa atas kelakuan kekasihnya. Mereka terus penasaran tentang
kejadian itu, keduanya menceritakan hal ini pada farhan dan Farhanpun ikut
merasakan apa yang temannya rasakan)
Suatu hari
Farhan mendengar cerita dari Nhiar tentang pacarnya itu, saat itu Nhiar mulai
menunjukkan rasa perhatiannya terhadap Farhan. Melihat Farhan dengan Nhiar sering
berdekatan. Amienpun merasa cemburu dan merasa bahwa Farhanlah dalang dari
semua kejadian itu.
Farhan: Kamu memanggil aku? (bicara dengan Amien
yang membelakanginya)
Amien:
Betul, kamu tahu kenapa aku memanggil kamu? (merebahkan tubuhya lalu menghadap)
Farhan:
Tidak, Aku tidak tahu kawan.
Amien:
Apa kamu bilang? Kawan? Memang kamu ini tukang merebut pacarnya orang. Rupanya
kamu yang berada dibalik semua ini, Pagar makan tanaman lho!
Farhan:
Maksud kam?
Amien:
Tidak usah pura-pura tidak tahu (Pergi meninggalkan Farhan dan Farhanpun merasa
bingung)
Kejadian yang sama pula terjadi antara
Amien dan Nhingz. Ternyata Nhing Curhat sama Amien tentang masalahnya dengan
Andang, dan Andangpun melihat mereka sangat akrab dan dia merasa ternyata sahabatnya
sendiri yang melakukan hal ini.
(Dan ketiga
orang sahabat sejati itu saling memusuhi. Begitu pula pada kedua wanita itu
mereka saling membenci)
Amien:
Ya Tuhan, kenapa dengan persahabatan kami, salahkah kami menjalin ini? Tapi
kenapa perasaan cinta dan sayang dimiliki oleh saya dan sahabat saya pada satu
cinta dan ternyata Tuhan, orang yang selama ini selalu bersama hamba dimanapun
hamba ada yang merusak kebahagiaan hamba sendiri. (Mabuk)
Setelah
beberapa hari kemudian, kebetulan mereka bertiga bertemu disuatu jalan.
Andang: kamu?
Amien: kamu?
Farhan: kamu?
Andang: Mau apa lagi kamu kesini?
(Tunjuk si Amien)
Amien: kamu sendiri mau apa? (Tanya
balik)
Farhan: Maaf kawanku..
Amien: apa lagi kamu, Haa? Jangan
cari gara-gara kamu?
Farhan:
Bukan begitu kawan, kenapa semua jadi seperti ini? Bukankah kita sudah berjanji
tidak akan saling membenci? Kenapa kalian seperti? Apa karena wanita?
Amien:
Hei kamu, bukannya kamu sendiri yang merebut Nhiar dari aku?
Farhan:
Jangan salah paham dulu kamu, Nhiar hanya cerita sedikit sama aku tentang kamu.
Dan aku tidak mempunyai perasaan sama Nhiar sedikitpun kecuali aku hanya anggap
dia seperti adikku.
Amien:
jangan bohong kamu
Farhan:
saya berani bersumpah kawan…
Andang;
He, Amien jangan bilang sama orang lain saja kamu, kamu telah merebut hatinya
Nhingz dari aku?
Amien:
Tidak kawan, aku tidak merebut dia dari kamu. Aku berani bersumpah..
Farhan:
Ya sudah, aku sudah dengar semua tentang kalian. Ternyata selama ini kita salah
paham. Mari kita mulai lagi seperti dulu persahabatan kita semua.
(Kemudian mereka kembali lagi
seperti dulu mereka saling minta maaf, setelah itu datang Nhingz dan Nhiar dan
farhanpun mengangkap tangan Nhingz dan Nhiar untuk Andang dan Amien)
0 comments:
Posting Komentar