Melepas Beban at Wadu Pa'a


Awal April 2010…
Nhingz, BLOG--Setelah  seminggu mengikuti UAN yang lumayan menguras tenaga dan pikiran, aku di ajak Nurul (anak program bahasa yang kebetulan teman satu kamarku) bergabung dengan mereka untuk pergi jalan-jalan ke Wadu Pa’a.
Nurul dan Nhingz
Wadu Pa’a merupakan tempat wisata sejarah yang terdapat di kabupaten Bima provinsi Nusa Tenggara Barat. Wadu pa`a atau dalam bahasa Indonesia artinya batu pahat, karena banyaknya ukiran atau pahatan yang terdapat di dinding-dinding batu. Wadu pa`a sendiri terletak di kecamatan Soromandi di desa Sowa daerah pesisir teluk Bima.
Letaknya yang sangat strategis menjadikannya sebagai tempat wisata keluarga bagi masyarakat bima, karena berada dipinggir teluk dan mata air yang bersih. Disamping itu karena lautnya yang biru dan jernih, menjadikannya banyak masyarakat yang datang di tempat tersebut pada hari-hari libur maupun pada hari-hari biasa guna melepaskan penat setelah beraktifitas.
Situs Candi

Dalam berbagai literatur sejarah, Situs Wadu Pa’a merupakan salah satu situs Candi Tebing yang memiliki nilai histrois yang cukup tinggi. Wadu Pa’a merupakan tempat pemujaan agama Budha, atau mengandung unsur Budha dan Siwa. Hal itu diperkuat dengan ditemukannnya Relief Ganesha, Mahaguru, Lingga-Yoni, relief Budha (Bumi Sparsa Mudra), termasuk stupa yang menyerupai bentuk stupa Goa Gajah bali atau stupa-stupa di Candi Borobudur yang berasal dari abad X. Hal itu didukung dengan terteranya Candrasangkala pada prasasti yang berbunyi Saka Waisaka Purnamasidi atau tahun 631 Caka yang disesuaikan dengan tahun 709 Masehi. Ukiran-ukiran pada Wadu Pa`a mempunyai nilai seni ukir yang sangat tinggi, karena media ukirannya bukan di batu biasa akan tetapi tebing-tebing batu. Menuju Wadu Pa`a sangatlah mudah karena dari Sila ke Soromandi, kita tidak menemui kendala yang mengharuskan kita kesasar dengan jalan yang berliku-liku, kita hanya mengikuti jalan satu arah sampai ke Wadu Pa`a.
Tempat pemujaan agama Budha, atau mengandung unsur Budha dan Siwa.
Relief Ganesha, Mahaguru, Lingga-Yoni, relief Budha (Bumi Sparsa Mudra), termasuk stupa yang menyerupai bentuk stupa Goa Gajah bali atau stupa-stupa di Candi Borobudur yang berasal dari abad X

Sabtu pagi aku di antar oleh Reza kepelabuhan, sedangkan teman lainnya sebagian sudah naik Benhur dan lainnya juga ada yang dijemput sama pacarnya. Oh yah Reza hanya mengantar saja, dia nggak ikut karena ada masalah keluarga yang mau diselesaikan.
Tiba dipelabuhan berhubung anak-anak bahasa sudah banyak mengisi bot (kendaraan laut), aku juga langsung naik ke kendaraan itu. Bot itu miliknya Mira (teman dari program bahasa juga berasal dari Sowa). 20 menit kemudian isi bot penuh dan berjalan. Hmmm,, untuk bisa sampai ke daerah Sowa kami membutuhkan waktu 1 jam.
Turun dari bot kami langsung beristrahat dirumahnya Mira, sambil menyapa orang disekitar jalan kerumahnya. Saat sedang duduk melepas lelah, Jans (temanku dari program yang sama dan berasal dari Sowa) menghampiriku seraya mengajak aku untuk kerumahnya, dia juga memberitahukan kalau Maniar dan Fhany (program yang sama dan mereka dari Kota) ada diruamahnya. Karena senang, aku langsung meminta izin ke Mira, Nurul, dan teman lainnya, untuk pergi ke rumahnya Jans dan tentang ke Wadu pa’anya aku berjanji untuk menyusul.
Kemudian Jans mengantarku kerumahnya. Hmmm,, sampai dirumahnya Jans, aku langsung menghampiri kedua temanku Maniar dan Fhany. Sempat adu bicara, aku menanyakan kenapa mereka kesini tanpa berbagi info.  Sebab aku berangkat kesini bukan dengan mereka. Mereka menjelaskan yang ternyata mereka datang kesini mendadak, dan diajak paksa oleh Jans.
Melihat apa yang terjadi Jans hanya tersenyum dan menyusulkan agar kami menikmati hidangan yang telah disediakan oleh keluarganya, setelah itu kami harus mengelilingi daerah sekitarnya dilanjutkan dengan langsung berangkat ke Wadu Pa’a, karena teman lainnya sudah menunggu disana. Yah kamipun menunaikan usulan tersebut.
Nhingz, Fhany, Maniar
Berhubung saat itu musim hujan, sehingga tumbuhan didaerah sana hijau…
Lumayan capek, kami akhirnya sampai ditempat tujuan yaitu Wadu Pa’a. Disana Nurul, Mira, dan lainnya sedang menyiapkan banyak makanan antara lain, bakar-bakar jagung, ayam, dan lain-lain. Kami juga ikut bergabung menikmati hidangan mereka… Hehehehe kenyanggg…^^

Saat Berenang

Setelah itu, kami lanjut mengelilingi tempat itu dan menikmati pemandangan disekitarnya. 20 menit setelah berjalan, kami mulai kepanasan kemudian kamipun berenang. Tiba waktunya sore hari, kami kembali kekota dalam keadaan basah, sebab kami tidak membawa pakaian ganti… ^^

Nhingzhdt

Saya adalah seorang individu yang sedang berusaha mengejar tujuan untuk menjadi sukses, dan berharap hal itu segera terealisasi. Aktivitas saya sehari-hari sebagai seorang guru mata pelajaran IPA, saya mempunyai dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan dan semoga menjadi teladan bagi murid saya.

0 comments: