Transformator
Nhingz, BLOG--Di rumah
mungkin kamu pernah dihadapkan persoalan tegangan listrik, ketika kamu akan
menghidupkan radio yang memerlukan tegangan 6 V atau 12 V. Padahal tegangan
listrik yang disediakan PLN 220 V. Bahkan generator pembangkit listrik
menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi mencapai hingga puluhan ribu
volt. Kenyataannya sampai di rumah tegangan listrik tinggal 220 V. Bagaimanakah
cara mengubah tegangan listrik? Alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan AC disebut transformator (trafo). Trafo memiliki dua
terminal, yaitu terminal input dan terminal output. Terminal input terdapat
pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada kumparan sekunder. Tegangan
listrik yang akan diubah dihubungkan dengan terminal input. Adapun, hasil
pengubahan tegangan diperoleh pada terminal output. Prinsip kerja transformator
menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik. Jika pada kumparan primer dialiri
arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet).
Karena arus AC, pada elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya magnet.
Perubahan garis gaya tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan
demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal
itulah yang menimbulkan GGL induksi pada kumparan sekunder. Adapun, arus
induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah
lilitan sekunder. Bagian utama transformator ada tiga, yaitu inti besi yang
berlapis-lapis, kumparan primer, dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang
dihubungkan dengan PLN sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan
atau diturunkan. Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan
keluaran (output).
1.
Macam-Macam Transformator
Apabila
tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan yang diubah, trafo yang
digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya apabila tegangan
terminal output lebih kecil daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan
berfungsi sebagai penurun tegangan. Dengan demikian, transformator
(trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down.
a.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
ü
jumlah
lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder.
ü
tegangan
primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
ü
kuat
arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
b.
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
ü
jumlah
lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
ü
tegangan
primer lebih besar daripada tegangan sekunder,
ü
kuat
arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.
0 comments:
Posting Komentar