Makalah Model Pembelajaran Kooperatif STAD

Mei 11, 2013 0 Comments

Nhingz, BLOG--Kali ini aku posting makalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD yah. Makalah ini baru saja aku selesaikan, dan aku akan presentasikan minggu ini, tepatnya 14 Mei. Ok,, semoga bermanfaat!!!
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia mengalami pergantian beberapa kurikulum. Kurikulum yang saat ini dianut Indonesia adalah KTSP atau yang lebih dikenal dengan kurikulum berbasis kompetensi. Perubahan kurikulum KBK (kurikulum berbasis kompetensi) menjadi KTSP adalah salah satu inovasi dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Peningkatan kualitas ini dapat dilihat dari bentuk penguasaan kompetensi sebagai target dan indikator keberhasilan belajar siswa di sekolah. Namun, dengan penerapan KTSP pada tahun pelajaran 2006/2007 banyak sekolah yang belum siap untuk mengimplementasikan KTSP.
Salah satu karakteristik KTSP yang mempunyai ciri-ciri proses pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi serta sumber belajar tidak terbatas pada guru tetapi dapat dilengkapi dengan berbagai sumber lain yang relevan, menuntut setiap guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang bervariatif dapat menunjang keberhasilan belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah”
1.      Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran cooperative tipe STAD?
2.      Jelaskan perencanaan dan penerapan dalam model pembelajaran cooperative tipe STAD!
3.      Sebutkan kelebihan dan kelemahan dalam model pembelajaran cooperative tipe STAD!
C.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui model pembelajaran cooperative tipe STAD.
2.      Mengetahui perencanaan dan penerapan dari model pembelajaran cooperative tipe STAD.
3.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran cooperative tipe STAD.
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian
Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.
Dalam model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.
Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.
B.     Perencanaan dan Penerapan STAD

Merencanakan pelajaran dengan STAD
Terdapat proses empat langkah dalam merencanakan pelajaran menggunakan STAD, yaitu:
1)        Melalukan perencanaan untuk mengajar kelas sebenarnya
Saat menggunakan STAD, Anda merangcang rencana untuk mempresentasikan materi yang akan dipraktikkan siswa di dalam kelompok dengan cara yang sama Anda merancang rencana untuk pelajaran apapun.
2)         Mengatur kelompok
Efektif apabila siswa dibentuk dalam kelompok yang heterogen. Bob Slavin (1995) yang menciptakan STAD, menyimpulkan bahwa empat adalah angka ideal, tetapi lima dan enam juga bisa digunakan.
3)    Merencanakan studi tim
Sukses pembelajaran STAD tergantung pada bahan berkualitas tinggi untuk memandu interaksi di dalam kelompok. Bahan-bahan studi tim menuntut jawaban konvergen. Jika materinya tidak memiliki jawaban konvergen (seragam), STAD bukanlah strategi paling efektif untuk digunakan.
4)      Menghitung skor dasar dan nilai perbaikan
Kesempatan setara untuk berhasil berarti bahwa semua siswa, terlepas dari kemampuan atau latar belakang, bisa berharap untuk diakui upayanya. Ini dicapai dengan memberikan siswa nilai perbaikan jika skor mereka di dalam satu tes atau kuis lebih tinggi daripada skor dasar mereka. Skor dasar adalah nilai rata-rata siswa berdasarkan tes dan kuis masa lampau atau skor yang ditentukan oleh nilai semester lalu atau tahun lalu.
Menerapkan pelajaran menggunakan STAD
Menerapkan model STAD seperti menerapkan kelas utuh yang berfokus pada konsep atau keterampilan. Meriview, memperkenalkan pelajaran, menjelaskan, dan memberi contoh materi, dan meminta siswa berlatih sembari berhati-hati memonitor upaya mereka. Sangat diperlukan dalam model STAD yaitu: menjelaskan bagaimana studi tim, nilai perbaikan, dan pengakuan tim diterapkan. Berikut adalah fase-fase dalam menerapkan model STAD.
Tabel 2.1. Fase-fase dalam Menerapkan Model STAD
Nomor
Fase
Tujuan
1
Fase 1: Instruksi/PengajaranKeterampilan dijelaskan dan dimodelkan di dalam lingkungan kelompok utuh
  • Mengembangkan pemahaman siswa tentang keahlian
  • Memberi siswa latihan untuk menggunakan keterampilan
2
Fase 2: Belajar dalam Tim Siswa berpindah dari pengajaran kelompok utuh dan bersiap untuk studi tim. Siswa dipandu LKS untuk menuntaskan materi.
  • Membuat transisi dari pengajaran kelompok utuh ke kerja kelompok
  • Memberi siswa pengalaman bekerja sama dengan teman kelompok dari kemampuan dan latar belakang berbeda.
3
Fase 3: Kuis Tim-tim siswa berlatih melakukan keterampilan akademik
  • Memberikan latihan keterampilan akademis yang dikerjakan secara individu.

4
Fase 4: Penghargaan Tim Nilai perbaikan dan penghargaan tim diberikan
  • Mengakui prestasi
  • Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
                                                                                                                       Sumber: Slavin (1994)
Penentuan Skor Dasar Awal
Skor dasar mewakili skor rata-rata siswa pada kuis yang lalu. Apabila guru memulai STAD setelah guru memberikan tiga kuis atau lebih, gunakan skor kuis rata-rata sebagai skor dasar. Apabila tidak memiliki skor seperti itu, gunakan nilai akhir siswa dari semester yang lalu.
Penghargaan Tim
Setelah kuis dilakukan, guru seharusnya mengumumkan skor perbaikan individu dan skor tim. Menghadiahkan sertifikat atau penghargaan lain kepada tim yang memperoleh skor tinggi. Bagi siswa, hal ini akan memperjelas hubungan antara bekerja dalam tim dengan baik dan memperoleh sertifikat/penghargaan.
Poin Perbaikan
Siswa mendapat poin untuk tim mereka berdasarkan seberapa besar skor kuis mereka yang melampaui skor dasar mereka. Poin itu dihitung dengan cara berikut:
Tabel 2.2. Kriteria Poin Perbaikan
Apabila suatu skor kuis adalah…
Seorang siswa mendapat…
Memperoleh nilai sempurna tidak memandang berapa pun skor dasar
30 poin perbaikan
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar
30 poin perbaikan
1 – 10  poin di atas skor dasar
20 poin perbaikan
1 – 10 poin  di bawah skor dasar
10 poin perbaikan
Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar
  5 poin perbaikan
Sumber: Slavin (2004)
Contoh perhitungan skor perbaikan:
Misalkan:
Skor dasar Rohman = 85; skor kuis = 100; maka poin perbaikan Rohman = 30.
Skor dasar Firda = 70; skor kuis = 80; maka poin perbaikan Firda = 20
Skor dasar Mery = 60; Skor kuis = 65; maka poin perbaikan Mery = 10
Pemberian skor tim
Dalam menghitung skor tim, masukkan setiap poin perbaikan siswa pada lembar ikhtisar tim yang sesuai, jumlahkan poin tersebut, dan bagi dengan jumlah anggota tim, bulatkan untuk menghilangkan pecahan.
Penghargaan tim
Ada tiga tingkat penghargaan yang diberikan berdasarkan skor tim rata-rata. Ketiga tingkat itu adalah:
Kriteria (Rata-rata Tim)
Penghargaan
5 ≤ X ≤ 15
TIM  BAIK
15 ≤ X ≤ 25
TIM  HEBAT
25 ≤ X ≤ 30
TIM  SUPER
Seluruh tim dalam kelas dapat memperoleh penghargaan tersebut. Hal ini berarti dalam 1 kelas dapat terjadi lebih dari satu tim mendapat penghargaan TIM SUPER atau TIM HEBAT asal kriteria di atas terpenuhi. Ini menunjukkan bahwa dalam STAD, tim-tim tidak saling berkompetisi. Dalam memberikan nilai akhir siswa, nilai akhir tersebut sebaiknya didasarkan pada skor kuis siswa sebenarnya, bukan poin perbaikan atau skor tim.
C.     Kelebihan dan Kekurangan model STAD
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Roestiyah (2001:17) , yaitu:
a.      Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah.
b.      Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.
c.       Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.
d.      Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif dalam diskusi.
e.       Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain.
Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:
Menurut Dess (1991) Pembelajaran STAD juga mempunyai kekurangan – kekurangan :
                                 a.         Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum
                                 b.         Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif
                                  c.         Menuntut sifat tertentu dari siswa , misalnya sifat suka bekerja sama
BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan

·         Pada intinya konsep dari model pembelajaran tipe STAD adalah guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.
·         Dengan menggunakkan model ini sebagai seorang guru harus merencanakan dan menerapkan dalam kelas semaksimal mungkin.
·         Model pembelajaran tipe STAD mempunyai banyak kelebihan sehingga dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan.
B.        Saran
·         Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilan proses dan keterampilan kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
·         Agar pembelajaran-pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta ketrampilan proses yang akan dikembangkan.
·         Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan  siswa belajar pada pokok bahasan tertentu.
·         Untuk menambah motivasi anak didik sebaiknya sehabis mengadakan kuis, guru diharapkan memberikan penghargaan baik berupa nilai maupun barang.

DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, Budi Usodo &Yemi Kuswardi.2012.Model,Media dan Evaluasi Pembelajaran Matematika.Surakarta:UNS.

Nhingzhdt

Saya adalah seorang individu yang sedang berusaha mengejar tujuan untuk menjadi sukses, dan berharap hal itu segera terealisasi. Aktivitas saya sehari-hari sebagai seorang guru mata pelajaran IPA, saya mempunyai dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan dan semoga menjadi teladan bagi murid saya.

0 comments: