Induktif
Nhingz, BLOG--Model
Mengajaran Berfikir Induktif (Taba) telah didefinisikan pada tahun enam puluhan
oleh Hilda Taba dan bertujuan untuk membantu merancang program untuk
pelajaran di daerah bawah dimana siswa seharusnya belajar bagaimana berpikir
yang benar.
Model
pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi
sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan keterampilan berpikir kritis.
Langkah-
langkah model pembelajaran Induktif sbb:
- Guru memilih memilih konsep , prinsip aturan yang akan disajikan pendekatan induktif.
- Menyajikan contoh,khusus prinsip dan aturan yang meningkat.
- Menyajikan bukti yang berupa tambahan untuk menunjan atau mengangkat perkiraan
- Menyusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbuktik berdasarkan langkah-langkah terdahulu.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan:
a) Pada model pembelajaran induktif guru langsung memberikan
presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang
topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.
b) Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi
pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari
ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa
lebih luas dengan adanya pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.
c) Model pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicu
keterlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya
jawab tersebut.
Kelemahan;
a) Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya
(questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hampir sepenuhnya ditentukan
kemampuan guru dalam memberikan ilustrasi-ilustrasi.
b) Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini,
jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan
pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat
siswa berpikir.
c) Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan
eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar yang
kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan pendapatnya.
Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan
tercapai secara sempurna
Contoh Penerapanya
Strategi 1: Pembentukan Konsep
Tahapan pertama ini terdiri dari
tiga langkah yaitu:
1. mengidentifikasi data yang relevan dengan permasalahan,
2. mengelompokkan data atas dasar kesamaan karakteristik dan
3. membuat kategori serta memben label, pada kelompok-kelompok data yang memiliki kesamaan karakteristik.
1. mengidentifikasi data yang relevan dengan permasalahan,
2. mengelompokkan data atas dasar kesamaan karakteristik dan
3. membuat kategori serta memben label, pada kelompok-kelompok data yang memiliki kesamaan karakteristik.
Strategi 2: Interpretasi Data
Strategi kedua
ini merupakan cara mengajarkan bagaimana menginterpretasi dan menyimpulkan
data. Sama halnya dengan strategi pertama (pembentukan konsep), cara ini dapat
, dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Strategi 3: Penerapan Prinsip
Strategi 3
merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah siswa dapat
merumuskan suatu konsep, menginterpretasikan dan menyimpulkan data, selanjutnya
mereka diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu
situasi permasalahan yang berbeda.. Atau siswa diharapkan dapat menerapkan
suatu prinsip untuk menjelaskan suatu fenomena baru.
0 comments:
Posting Komentar