Atom Menurut Democritus
Nhing BLOG ~ Demokritos
dan gurunya, Leukippos, berpendapat bahwa atom adalah unsur-unsur yang
membentuk realitas. Di sini, mereka setuju dengan ajaran pluralisme Empedokles
dan Anaxagoras bahwa realitas terdiri dari banyak unsur, bukan satu. Akan
tetapi, bertentangan dengan Empedokles dan Anaxagoras, Demokritos menganggap
bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibagi-bagi lagi. Karena itulah,
unsur-unsur tersebut diberi nama atom (bahasa Yunani atomos: a berarti
"tidak" dan tomos berarti "terbagi").
Atom-atom tersebut merupakan unsur-unsur
terkecil yang membentuk realitas. Ukurannya begitu kecil sehingga mata manusia
tidak dapat melihatnya. Selain itu, atom juga tidak memiliki kualitas, seperti
panas atau manis. Hal itu pula yang membedakan dengan konsep zat-zat Empedokles
dan benih-benih dari Anaxagoras. Atom-atom tersebut berbeda satu dengan yang
lainnya melalui tiga hal: bentuknya(seperti huruf A berbeda dengan huruf N),
urutannya (seperti AN berbeda dengan NA), dan posisinya (huruf A berbeda dengan
Z dalam urutan abjad). Dengan demikian, atom memiliki kuantitas belaka,
termasuk juga massa. Jumlah atom yang membentuk realitas ini tidak berhingga.
Selain itu, atom juga dipandang sebagai
tidak dijadikan, tidak dapat dimusnahkan, dan tidak berubah. Yang terjadi pada
atom adalah gerak. Karena itu,
Demokritus menyatakan bahwa "prinsip dasar alam semesta adalah atom-atom
dan kekosongan". Jika ada ruang kosong, maka atom-atom itu dapat bergerak.
Demokritus membandingkan gerak atom dengan situasi ketika sinar matahari
memasuki kamar yang gelap gulita melalui retak-retak jendela. Di situ akan
terlihat bagaimana debu bergerak ke semua jurusan, walaupun tidak ada angin
yang menyebabkannya bergerak. Dengan demikian, tidak diperlukan prinsip lain untuk
membuat atom-atom itu bergerak, seperti prinsip "cinta" dan
"benci" menurut Empedokles. Adanya ruang kosong sudah cukup membuat
atom-atom itu bergerak.
0 comments:
Posting Komentar