Masyarakat dan Interaksi Sosial
A. Pengertian Interaksi
Sosial
·
Menurut Maryati dan Suryawati (dalam blog Mr. Pams),
menyatakan bahwa, interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik
atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar
individu dan kelompok.
·
Menurut Murdiyatmoko dan Handayani (dalam blog Mr.
Pams), interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu
proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur sosial.
Akan tetapi pada dasarnya,
interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar indivdu dengan individu,
individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.
1. Kelompok Sosial
Kelompok sosial (social
group) merupakan suatu himpunan atau suatu kesatuan manusia yang hidup bersama,
yang disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka yang menyangkut hubungan
timbal-balik yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling tolong
menolong. Munculnya kelompok sosial itu disebabkan oleh karena adanya persamaan
senasib, tujuan yang sama ideologi yang sama, musuh bersama, suku bangsa yang
sama atau kelompok etnik (dalamblog Omahe Coco).
2. Masyarakat
Menurut Idiant (dalam
Sosiologi, 2004, hal. 24), istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu
syaraka yang artinya ikut serta atau berpartisipasi. Sedangkan dalam bahasa
Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial,
perubahan sosial, dan rasa kebersamaan,seperti apa yang telah didefinisikan
oleh beberapaahli sosiologi. Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan
perasaan persatuan yang sama (J.L. Gilin dan J .P. Gilin, dalam Sosiologi,
2004, hal. 27).
3. Komunitas
Komunitas berasal dari
bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat
diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagioleh semua atau
banyak". Jadi, komunitas manusia atau komunitas sosial adalah
individu-individu yang didalamnya dapat memiliki maksud, tujuan, pandang hidup,
kebutuhan, kepercayaan, dan sejumlah kondisi yang sama ( dalamWikipedia).
Interaksi sosial merupakan
suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain
baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan
kelompok dan kelompok dengan kelompok dimana terdapat dalam berbagai kehidupan,
baik kehidupan keluarga, pergaulan teman, masyarakat, kelompok sosial, hingga
komunitas-komunitas yang lahir didalam kehidupan masyarakat tersebut. Sedangkan
masyarakat, kelompok sosial, dan komunitas sosial memiliki persamaan yaitu
sama-sama terbentuk oleh suku bangsa yang sama atau kelompok etnik, memiliki
kebudayaan yang sama, dan kondisi yang sama (berasal dari daerah ataupun suku
bangsa yang sama). Dan dengan adanya hal tersebut, maka akan terlihat jelas
perbedaan yang mendasar dari segi interaksi sosial, bilamana seseorang atau
sekolompok orang yang sebelumnya berasal dari suku bangsa yang sama kini
bersatu atau bersosialisasi dengansuku bangsa yangberbeda.
Hal tersebut dapat
memunculkan dampak yang dirasa amat serius bagi kelompok-kelompok yang merasa
dirugikan, salah satunya adalah dampak psikologis, dimana mereka akan terisolir
atau tertutup dengan masyarakat lainnya. Peristiwa tersebut seringkali kita
temukan dilingkungan sekitar kita, baik lingkungan tetangga atau masyarakat
maupun di lingkungan pendidikan, seperti perumusan masalah yang kami susun
dalam makalah ini, yaitu permasalahan perbedaan interaksi sosial antara
kelompok minoritas (mahasiswa bukan Suku Sunda) dengan kelompok mayoritas
(mahasiswa asli Suku Sunda) dalam jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS).
B.
Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut
Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu
:
1. Interaksi sosial yang
bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi
(hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama Adalah suatu
usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
b. Akomodasi Adalah suatu
proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok -
kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi Adalah proses
sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu
lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan
wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi adalah proses
sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing
sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni
yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :
a. Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok
sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa
menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan
pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang,
baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap
perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan
tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak
sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. konflik adalah
proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya
perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan
adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di
antara mereka yang bertikai tersebut.
Referensi
Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong. 2004. Sosialogi; Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana.
Ritzer, George dan Goodmen. 2004. Teori
Sosiologi Modern, Edisi ke enam. Jakarta:Kencana.
Soekanto, Soeryono. 2002. Sosiologi.
Jakarta: Rajawali press.
0 comments:
Posting Komentar