Kongres Pemuda at UNHAS
Nhingz,
BLOG--Kisah ini sudah seminggu berlalu, tepatnya di tanggal 27 Oktober.
Pertanyaannya, kenapa baru sekarang dishare? Baru teringat, karena nggak ada
dokumentasi yang membuatku untuk mengingatnya. Hehe ^^ biasa penyakit amnesia
terkadang muncul.
Well,
sebagaimana ketentuan awal dari blogku “Mengalami,,
Lalu berbaagii” So aku akan bercerita.
Kegiatan
kongres pemuda ini dilaksanakan di UNHAS (PTN Sul-Sel) pada hari ahad 27 Oktober 2013, tempatnya di gedung
kedokteran ..... (lupa nama khusus gedungnya). Hmmm temanya yaitu “Pemuda
Menuju Masa Depan Gemilang Dalam Peradaban Khilafah”.
Sebenarnya
nggak ada niat untuk mengikuti kegiatan ini, karena planningku dihari itu akan
pergi menyaksikan pentas seni yang
di adakan di SMA Yapip Makassar,
tempat dimana aku menjalani PPL. Yah
ternyata,,, hanyalah planning... Sekitar pukul 21.30, hpku berbunyi dengan lagu
touchlove (Ost. Master’s sun yang dinyanyikan Yoon
mi rae) menandakan ada pesan masuk. Pesan itu dari salah seorang Musrifah
(panggilan untuk seorang pengajar), isinya memberitahukan untuk mengikuti
kongres pemuda at Unhas pukul 08.30, Musrifah+Darisah (sebutan untuk pelajar)
wajib ikut.
“Haaaaa,, wajib”. Cetusku karena kaget.
“OMG,,, kalau wajib diharuskan datang ini”. Tambahku dengan datar.
Setelah selesai melaksanakan shalat subuh, aku menghubungi salah seorang teman satu liko (kelompok) namanya Naya ingin menanyakan, apakah dia akan mengikuti kongres pemuda at Unhas?
“Haaaaa,, wajib”. Cetusku karena kaget.
“OMG,,, kalau wajib diharuskan datang ini”. Tambahku dengan datar.
Setelah selesai melaksanakan shalat subuh, aku menghubungi salah seorang teman satu liko (kelompok) namanya Naya ingin menanyakan, apakah dia akan mengikuti kongres pemuda at Unhas?
“Afwan nggak bisa ikut, soalnya sekarang saya sedang menjalani program CBT selama 3 hari di Patalassang (nama desa di Kabupaten Gowa Sul-Sel)”. Jawabnya.
“Uh Ohhh, kalau kamu nggak ikut, aku juga ngga mau ikut dehh. Soalnya nanti nggak ada yang temani+tak ada teman bicara”. Paparku.
“Jangaaan,, diharuskan pergi itu. Contact zha Kak Heny!”. Tegasnya.
Manusia
diciptakan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain, untuk
berinteraksi, tolong-menolong dll. Nah, dalam menjalani aktifitas ini aku
termasuk orang yang Uncofident kalau
jalan sendirian. Hmmm banyak kok yang aku kenal dari liko lain, tapi karena
belum terlalu akrab, so nggak enakkan githu di ajak bicara.
Sesuai
saran dari Naya, aku menghubungi Kak
Heny menanyakan tentang kongres tersebut. Ia memberitahukan untuk berkumpul di
Mesjid Kampus (Meskam) satu pukul 07.30 supaya berangkat bersama dengan peserta
lainnya. Oh ya info. Sedikit, Kak Heny dan aku tinggal dalam satu kecematan,
kampungnya lumayan jauh dari kampungku sekitar 8 km-lah. Selain sebagai seniorku
dijurusan Physic Education UIN (Alhamdulillah
sudah wisuda tahun ini) dan ia juga sebagai senior dalam organisasi, hmmm kayanya
hampir jadi musrifah... Hehe ^^ Peace!!!
Tepat
pukul 07.30 aku sampai di Meskam 1, disana sudah lumayan banyak peserta lainnya
yaitu dari kampus Unismuh dan UIN. Aku menyapa sekaligus bersalaman dengan
mereka. Hampir selesai proses salam2an, baru nyadar ternyata Kak Heny belum
nampak (haaa...penampakanka apa? Hehe ada maksudnya). Sedikit memberi jarak dengan
peserta lainnya, aku pergi ke teras mesjid. Dan sambil berjalan, akumeraih hp
dikantung kanan jilbabku, kemudian menggerakkan jari-jariku mensearch nope Kak
Heny, saat ditemukan akupun segera menghubunginya menanyakan keberadaannya.
Jawabannya singkat_
“masih dijalan, tunggu sebentar!” beritahunya.
Sekitar
10 menit kemudian Kak Heny datang, melihat aku yang berada di teras ia
melambaikan tangannya menyuruh bergabung, aku bergegas menghampirinya kemudian
bersalaman. Hehe seperti biasanya sesuai Sabda Rasulullah... ^_^
"Sebarkan salam dintara kalian!!!^_^
Next
dikala sedang duduk peteh-peteh (bahasa makassarnya angkutan umum) carteran
menuju UNHAS tiba didepan kami,
kamipun menaikinya.
Sampai
didepan gedung aku lupa liat jam berapa, soalnya saat itu kami pada sibuk
memperhatikan beberapa akhwat (sebutan untuk kaum wanita) yang pusing, Kak Ayhu
pusing tentang TTD petisi dan beberapa lainnya pada sibuk nyari WC. #Waaahhh
Yang
buat ribet lagi disuruh berdiri menunggu didepan meja registrasi, katanya kami
yang internal (organisasi yang sama mungkin) dilarang masuk duluan, mereka ingin
menyelesaikan registrasi yang peserta eksternal terlebih dulu. Padahal menunggu
adalah hal yang menyebalkan,,, hmmm saabaaar. #Ok ^^
Alhamdulillah
regitrasi untuk peserta eksternal selesai, perwakilan dari kami menyerahkan
kumpulan semua tiket dari kami ke panitia regitrasi, kemudian panitia menyuruh
kami mengambil fasilitas kongrsa antara lain pita, snack dll.
Saat
masuk kedalam gedung masih zha sedikit rempong, soalnya kami sibuk mencari
tempat duduk. Tempat duduk itu diatur sesuai dari PT masing-masing, sehingga
kami berpencar. Aku bersama Kak Heny bersama, karena berasal dari PT yang sama.
Setelah menerawang beberapa kursi didepan.
“Itu UIN”. Tunjukku memberitahukan Kak Heny sambil mengajaknya menempati kursi tersebut.
Acaranya
lumayan sudah berlangsung lama, karena saat kami didalam sudah di acara ini
yaitu penyajian materi. Kala itu moderator mulai memperkenalkan diri (lupa
namanya siapa), dilanjutkan dengan memperkenalkan juga dua orang pemateri dan
menyuruh pemateri untuk menempati tempat yang telah disediakan. Saat perkenalan
aku tidak terlalu mengubris, siapa namanya atau apalah. Karena pemahamanku kata
bijak menyatakan_
“Perhatikanlah apa-apa yang dikatakannya (diucapkannya) dan jangan memperhatikan siapa yang mengatakannya”.
Di
mulai dengan obrolan awal moderator menanyakan pendapat kedua pemateri tentang “Masa Muda”. Pemateri pertama menjawab
memulai dengan menceritakan sedikit kisah Ayahnya saat masih muda, beliau
selalu berusaha dan kerja keras hingga menjadi seorang PNS dan dapat membiayai
kehidupan keluarganya. Artinya_ Masa muda itu merupakan aset penentu bagi masa
depan kelak.
Afwan
hanya pendapatnya pemateri pertama yang teringat, cause saat pemateri pertama
menjawab aku juga mengingat kerja keras yang dilakukan oleh My father, beliau
juga seorang guru PNS. Jadi kangen... ^_^
My
think_ jawaban pemateri pertama berkesan, santai, dan tegas membuatku paham tentang
itu. Supaya lebih bermakna dan teringat dengan kata-katanya, baiknya juga di
tahu siapa dia. Finnaly aku bertanya sama Kak Heny,
“Tadi pemateri pertama siapa namanya?”.
“Riis (namanya nggak lengkap, takutnya pemilik nama membaca dan bisa jadi dia marah_ afwan yah Kak!!)”. Beritahunya sambil menunjuk slide nama-nama pemateri. Akupun mengangguk mengerti.
Acara
yang diadakan sangat menggugah dan untuk video+drama (cara mencari tempat
diskusi yang tepat untuk membahas solusi problematika umat yang dihadapi
sekarang) keren, meski musiknya agak sedikit menganggu. Oh ya pada acara akhir
yaitu pembacaan do’a sungguh membuat terharu sampai sempat meneteskan air mata
sihh, cause pembaca do’anya sangat mendalami dan menghayati do’a yang ia tuturkan
hingga terisak-isak... Huhu {_}
Setelah
acara kongres dalam gedung berakhir, akan dilanjutkan dengan acara yang kedua
yaitu aksi didepan kampus. Tapi sebelum keluar, aku di suruh ttd dulu (nggak
tahu buat apa). Ini hasilnya_
Saat
berjalan lewat pintu menunggu giliran untuk keluar, aku melihat Kak Riis berada di sampingku, waktu ingin
menyapa dan berkenalan. #Ehhh musrifahku duluan menghampiri,“Ternyata datang
juga, kirain nggak”. Katanya. Aku hanya tersenyum. Beliaupun melambaikan tangannya
dan pergi. Segera melihat kembali kearah Kak Riis berdiri, #Waahh ternyata nggak ada. Hummm “nggak jadi deh
kenalannya”. Cetusku.
Kenalan disini saja yah Kak_ hehe *_*
Dipintu
aku menerima sertifikat, kemudian bergabung dengan peserta lainnya yang sudah
berbaris dua banjar untuk melaksanakan aksi. Dan kalau nggak salah dengar (berhubung
dijalan raya) Kak Riis juga menjadi
Orator. Setelah selesai mengikuti kegiatan itu, kami berpencar, pulang menuju
kozh masing-masing.
0 comments:
Posting Komentar